Soloraya
Rabu, 23 September 2020 - 13:44 WIB

Duh! Positif Covid-19 Wonogiri Tambah 9 Orang, Didominasi Perjalanan dari Jakarta

Aris Munandar  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perjalanan dengan bus dari Jakarta ke Wonogiri.(Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com,WONOGIRI -- Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri bertambah sembilan orang dalam waktu enam hari didominasi perjalanan dari luar kota, khususnya Jakarta.

Selain itu, ada satu pasien positif Covid-19 dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (22/9/2020). Dari sembilan kasus tersebut, penambahan tiga kasus terjadi pada Rabu (23/9/2020).

Advertisement

Dengan tambahan ini, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri menjadi 223 orang. Jumlah itu dengan perincian, 11 orang dirawat di rumah sakit, enam orang menjalani karantina mandiri, 197 orang dinyatakan sembuh, dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia.

Bikin Jalan Sempit, Kerangka di 40 Makam TPU Bonoloyo Solo Akhirnya Dipindah

Advertisement

Bikin Jalan Sempit, Kerangka di 40 Makam TPU Bonoloyo Solo Akhirnya Dipindah

Ketua Satuan Tugas Covid-19 Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan meski ada penambahan kasus, tidak ada klaster baru di Wonogiri. Sebagian besar yang terkonfirmasi Covid-19 berasal dari riwayat perjalanan, terutama dari wilayah Jakarta.

"Kami ketahui bersama bahwa warga Wonogiri banyak yang menjadi kaum boro. Saat ada pelonggaran di kota-kota besar, maka mereka bisa beraktivitas secara mudah, pergerakan masyarakat menggeliat, termasuk pulang kampung," kata dia kepada wartawan di pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu.

Advertisement

Waduh! Tukang Becak Positif Covid-19 di Tegal Nekat Cari Penumpang, Tetangga Ngungsi

Mobilitas Warga Meningkat

Situasi itu membuat mobilitas warga meningkat. "Orang yang dari daerah zona merah dan pulang kampung, maka potensi menjadi orang tanpa gejala [OTG] cukup tinggi," kata dia.

Jekek menambahkan ada satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia pada Selasa. Pasien postif Covid-19 yang meninggal dunia ini juga memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta. Sebelum meninggal, dia menjalani perawatan di Rumah Sakit dr. Moewardi Solo.

Advertisement

Menanggapi banyaknya kasus positif Covid-19 karena tertular saat melakukan perjalanan ke luar kota, Jekek menegaskan telah mengambil langkah antisipasi.

Warga Karanganyar Boleh Gelar Hajatan, Kecuali di Dusun dengan Kasus Covid-19 Aktif

Langkah yang dilakukan Pemkab Wonogiri adalah memperkuat peran ketua RT, RW, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di setiap desa. Jekek meyakini dengan hal itu, Covid-19 di Wonogiri bisa ditekan.

Advertisement

Selain itu, jika ada pasien positif Covid-19 sepulang dari perjalanan, bisa segera ditangani sehingga tidak menyebar ke masyarakat lokal.

"Dengan bahasa dan pendekatan kultural warga akan lebih paham. Bukan dengan banyaknya regulasi yang diterbitkan, tapi dengan pemahaman dan pendekatan berbasis kultural, masyarakat akan mudah memahami dan akan menerapkan protokol kesehatan," kata Jekek.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif