SOLOPOS.COM - Foto Raja Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Pakoe Boewono XII terpasang di Sasana Sewaka di kawasan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Selasa (28/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)

Foto Raja Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Pakoe Boewono XII terpasang di Sasana Sewaka di kawasan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Selasa (28/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)

SOLO — Bangunan bagian atap Sasana Sewaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dipakai prosesi Tingalan Dalem Jumenengan kondisinya rusak parah. Oleh karena itu, prosesi Jumenengan ke-9 yang akan diselenggarakan 4 Juni terancam pindah lokasi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pengageng Kasentanan Keraton Surakarta, KGPH Puger mengakui kerusakan bagian atap Sasana Sewaka terjadi sudah beberapa bulan lalu.

“Bahkan kayu dan sirapnya banyak yang keropos dan lapuk, sehingga membuat kondisi ini bocor dan air masuk saat hujan turun,” papar Puger saat ditemui di Keraton Solo, Selasa (28/5/2013).

Puger menerangkan kondisi terparah terjadi sejak musim hujan tahun ini. Kondisi itu membuat Keraton tidak bisa berbuat banyak. Sebab, kata dia, Keraton tidak memiliki dana untuk melakukan perbaikan sasana.

“Saya bingung kalau mau gambarin kondisinya. Nanti bisa dilihat sendiri saat hujan deras. Airnya melimpah di lantai bawah,” papar Puger.

Puger menjelaskan seluruh bagian Sasana Sewaka rusak parah, seperti di Bangsal Maligi, Paningrat, sampai Sasana Parasedya yang merupakan tempat bertahta Raja Keraton Solo.

Lantaran kondisi ini membuat latihan tari Bedaya Ketawang di Sasana Sewaka terganggu dan dipindah di lokasi yang lebih aman.

“Beberapa benda di dalam sasana sedikit demi sedikit dipindah untyk menghindari air hujan. Saat ini kita akan carikan solusi terbaik untuk pemindahan. Namun belum tahu nanti dimana,” ujar dia.

Puger mengatakan lokasi yang rusak tidak bisa dibenahi secara darurat. Sebab, pembenahan darurat dikhawatirkan merusak bangunan aslinya.

“Sasana Sewaka lokasi paling krusial saat jumenengan. Karena kondisinya rusak ya nanti di cari tempat aman. Yang terpenting Tari Badaya Ketawang keluar,” ungkap Puger.

Pihak Keraton mengakui telah mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat pada 2012. Dan pemerintah sudah menyetujui pengajuan bantuan tersebut. Puger mengaku tidak tahu realisasi perbaikan sasana.

“Kami ajukan bantuan ke kementarian pekerjaan umum (Kemen PU) itu bukan untuk pribadi tapi pelestarian kebudayaan jawa yang dilindungi,” sambung dia.

Dalam kesempatan itu, Ketua Eksekutif Lembaga Hukum Keraton Solo, KP Eddy Wirabhumi kerusakan sasana sangat menghawatirkan.”Tidak hanya rusak bangunan, tapi listriknya itu ikut korslet dan itu sangat berisiko,” imbuhnya.

Pihaknya mengakui masih memikirkan solusi dengan mempertimbangkan bagaimana acara jumenengan bisa berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya