SOLOPOS.COM - Kondisi hiasan kubah Masjid Sheikh Zayed yang rusak terkena angin kencang, Minggu (29/1/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)
Solopos.com, SOLO–Hiasan puncak kubah terbesar Masjid Raya Sheikh Zayed Solo rusak diduga akibat hujan deras disertai angin kencang, Minggu (29/1/2023) siang.
Pantauan Solopos.com sekitar pukul 17.45 WIB kondisi puncak kubah terbesar tampak melengkung. Kondisi cuaca hujan sudah reda.
Hiasan yang rusak itu berkelir emas dan berbentuk seperti bulan sabit. Ada sejumlah pekerja yang melakukan aktivitas di sekitar kubah terbesar Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dengan scaffolding. Sementara kondisi lalu lintas di Jl A Yani, Solo tampak padat sore itu. Sejumlah wisatawan datang.
Mereka kebanyakan wisatawan dari luar Kota Solo. Wisatawan mayoritas datang dengan bus maupun mobil.
Mereka kebanyakan wisatawan dari luar Kota Solo. Wisatawan mayoritas datang dengan bus maupun mobil.
Salah satu juru parkir, Yono, 42, menjelaskan hiasan puncak kubah rusak akibat diterjang hujan dengan angin kencang mulai Minggu siang.
“Padahal kubah terbesar bukan bagian bangunan paling tinggi,” kata dia.
Menurut Yono, kondisi kunjungan wisata ramai Minggu siang sampai sore ini. Kebanyakan dari luar kota.
“Banyak yang tanya-tanya kapan masjid dibuka. Mereka penasaran mau salat tapi masjid masih ditutup,” paparnya.
Dia mengatakan masjid itu membawa rezeki bagi warga setempat, antara lain jukir dan pedagang. Dia tak khawatir dengan kondisi masjid meskipun ada bagian rusak akibat cuaca hujan, angin kencang, dan petir.
Juru parkir lainnya yang bertugas di seberang jalan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Giyanto, 53 menjelaskan hiasan kubah rusak akibat hujan deras, terjangan angin kencang, serta petir.
“Tadi saya di sini sama jukir lainnya. Tadi itu hujan petir dan angin kencang,” papar dia.
Sebelumnya, Project Manager Masjid Syaikh Zayed Solo Adriansyah Perdana menjelaskan ketinggian masing-masing menara masjid 75 meter dan kubah masjid paling besar 65 meter. Konsep bangunan seperti bangunan masjid di UEA.