Soloraya
Sabtu, 24 Mei 2014 - 17:00 WIB

Duhri, Jurnalis Solopos Terpilih Jadi Ketua AJI Kota Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Khodiq Duhri, jurnalis Solopos yang terpilih sebagai Ketua AJI Solo, Sabtu (24/5/2014). (Facebook)

Solopos.com, SOLO–Salah satu wartawan Harian Umum SOLOPOS, Moh Khodiq Duhri, terpilih sebagai Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Solo saat konferensi AJI Kota Solo di RM Boga Bogi, Sabtu (24/5/2014). Duhri berduet dengan Daryono, wartawan Timlo.net, yang terpilih sebagai sekretaris AJI Kota Solo untuk kepengurusan 2014-2017.

Dalam konferensi AJI Kota Solo tersebut antara lain dibahas tentang anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART), laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) AJI Solo, laporan pertanggungjawaban pengurus AJI Solo 2011-2014, pemilihan ketua dan sekretaris AJI Solo serta pembahasan program kerja. Belasan anggota dan pengurus AJI Solo hadir dalam konferensi tersebut.

Advertisement

Ketua AJI Indonesia, Eko Maryadi, yang juga hadir dalam konferensi, mengatakan agar pengurus yang baru lebih mengintensifkan lagi program internal dan menampung nisiatif anggota AJI Solo. “Jadi bukan hanya melaksanakan program dari AJI Indonesia,” ujar Eko saat konferensi, Sabtu.

Selain itu, dia juga mengemukakan agar peran pengurus lebih dioptimalkan, memanfaatkan sekretariat serta mengaktifkan iuran anggota untuk kemandirian. Lebih lanjut Eko mengungkapkan, AJI adalah salah satu organisasi yang menonjolkan sikap sukarela dari para anggotanya.

Menurut dia, banyak anggota maupun pengurus yang tidak mendapatkan kompensasi apa pun secara materi dari AJI. Justru waktu mereka tersita untuk mengurusi kegiatan. “Yang jadi ketua dan sekretaris kerjaanya harus diringankan. Kita masih berkomitmen meskipun tidak digaji,” terang Eko.

Advertisement

Koordinator Wilayah AJI Indonesia Tengah, Bambang Muryanto, yang juga wartawan The Jakarta Post, mengatakan AJI perlu menjalin kerjasama dengan komunitas lain agar lebih dinamis. Misalnya, ketika di Jogja ada isu difabel yang masih didiskriminasikan, maka AJI Jogja menggelar diskusi tentang difabel.

Dari diskusi itu kemudian muncul solusi. “AJI Jogja misalnya juga menggandeng komunitas pesepeda yang setiap Jumat akhir bulan menggelar Last Friday Ride,” kata Bambang.

Ketua AJI Solo periode 2011-2014, Danang Nur Ihsan, mengatakan momen pergantian pengurus ini sangat berharga untuk secara internal memperbaiki AJI Solo. Sementara itu, Ketua AJI terpilih, Duhri, meminta dukungan kepada semua anggota dan pengurus untuk mendukung berbagai kegiatan AJI Solo. “Saya yakin kepengurusan kami akan semakin lebih baik dari kepengurusan sebelumnya,” ungkap Duhri.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif