SOLOPOS.COM - Y.F. Sukasno. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tengah menyiapkan rancangan peraturan daerah (raperda) tentang pengelolaan air limbah domestik. Hal itu untuk mendukung realisasi program 100-0-100.

Dengan adanya payung hukum itu diharapkan bisa menjadi dasar pengelolaan limbah dari rumah tangga agar bersahabat untuk lingkungan. Ketua Komisi III DPRD Solo, YF Sukasno, menyampaikan hal tersebut saat wawancara dengan Solopos.com, Rabu (27/10/2021).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurut Sukasno, langkah tersebut dilakukan Pemkot Solo untuk mewujudkan program 100-0-100. Program ini terkait pemenuhan 100 persen akses air bersih masyarakat, 0 persen kawasan kumuh, dan 100 persen akses sanitasi yang layak.

“Jadi Solo sedang menuju bebas kawasan kumuh, sanitasi bersih, sehingga diperlukan konsistensi dari seluruh warga dan Pemkot terkait persoalan limbah. Limbah domestik itu adalah limbah dari aktivitas mandi, cuci, dan kakus,” ujarnya.

Baca Juga: Ratna Busana dan Selvi Ananda Ajak Masyarakat Pakai Batik sesuai Pakem

Politikus senior yang juga Ketua FPDIP DPRD Solo itu menilai pengelolaan limbah domestik sangat penting untuk mewujudkan program 100-0-100. Sebab program itu menyasar limbah rumah tangga semua kawasan permukiman atau kampung.

Memanfaatkan Jaringan Sanitasi PDAM

Dengan adanya pengelolaan atau proses terhadap kotoran rumah tangga itu membuat limbah yang dibuang ke Sungai Bengawan Solo sesuai baku mutu air. Limbah cair yang dibuang ke sungai tidak lagi mengandung bakteri yang berbahaya.

“Sudah dalam bentuk cairan yang tawar sehingga otomatis bila di Jurug ada instalasi pengolahan air bersih, air baku yang diolah sudah netral. PDAM punya pengolahan sumber air baku yang bersumber dari Sungai Bengawan Solo,” terangnya.

Baca Juga: Perhatikan Aspek Kesehatan, Penutupan SGS 2021 Digelar di Kawasan TSTJ

Ihwal teknis pengelolaan limbah domestik atau rumah tangga itu, Sukasno mengatakan akan memanfaatkan jaringan sanitasi dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) PDAM Solo. Berdasarkan data PDAM Solo sudah 59,17 penduduk terkoneksi jaringan itu.

Artinya limbah rumah tangga dari mayoritas penduduk Solo terhubung ke jaringan sanitasi dan IPAL. Limbah itu akan diolah sedemikian rupa agar sesuai baku mutu air. Hal itu penting mengingat PDAM punya instalasi air di sungai Bengawan Solo.

Ke depan cakupan sanitasi dan IPAL akan terus ditambah, sehingga semakin banyak rumah penduduk yang terhubung ke jaringan itu. Dengan begitu mayoritas limbah rumah tangga penduduk Solo bisa diolah sesuai baku mutu air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya