Soloraya
Senin, 8 Maret 2021 - 16:15 WIB

Dulu Gratis, Kini Tambah Sambal di Warung Makan Sukoharjo Bayar Rp4.000

Indah Septiyaning Wardani  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sambal. (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO – Tingginya harga cabai dipasaran membuat pemilik warung makan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, kalang kabut. Selain mulai mengurangi porsi sambal, pemilik warung makan juga tak lagi memberikan gratis jika pelanggan meminta tambahan sambal.

Putra pemilik Warung Makan Ayam Goreng Mbah Karto Tembel Sukoharjo, Diego Alan Wibowo mengatakan pengurangan porsi hingga meminta biaya tambahan untuk seporsi sambal kepada pembeli diberlakukan sejak harga cabai mengalami kenaikan hampir sebulan terakhir ini.

Advertisement

“Kalau dulu minta tambah sambal gratis, sekarang kita kenakan biaya Rp4.000 per porsi tambahan,” kata dia kepada Solopos.com dijumpai di warung makannya pada Senin (8/3/2021).

Baca juga: 2 Pot Tanaman Cabai Milik Mbah Karto Tembel Sukoharjo Raib, Pencurinya Terekam CCTV Bawa Mobil

Advertisement

Baca juga: 2 Pot Tanaman Cabai Milik Mbah Karto Tembel Sukoharjo Raib, Pencurinya Terekam CCTV Bawa Mobil

Dia mengatakan pedagang tak bisa berbuat banyak dengan kenaikan harga cabai dipasaran. Pedagang tidak bisa mengurangi rasa sambal yang selama ini menjadi khas di warung makannya. Sebagai solusi harga cabai yang terus naik, pihaknya terpaksa mengurangi porsi sambal. Selain itu mereka juga memberlakukan biaya tambahan apabila pembeli menambah porsi sambal.

“Banyak yang protes kok sambalnya sekarang porsinya kurang dan kalau nambah juga tidak gratis lagi. Kita jelaskan ke pembeli mengenai penyesuaian harga cabai,” katanya.

Advertisement

Harga Cabai

Dikatakannya, harga cabai terutama jenis rawit merah mengalami kenaikan dalam sebulan terakhir. Kenaikan harga cabai bertahap dari biasanya dibawah Rp50.000 per kilogram. Namun kini harga cabai rawit merah sudah melejit Rp100.000 per kilogramnya.

Bahkan ada pula pedagang menjual cabai seharga Rp110.000 per kilogram. Kondisi ini membuat pemilik warung makan ayam goreng di Sukoharjo seperti dirinya harus berputar otak.

“Sebisa mungkin kami tidak mengurangi rasa sambalnya. Jadi paling hanya mengurangi porsi yang dihidangkan saja,” katanya.

Advertisement

Baca juga: Inilah Sosok Bakul Ikan Segar Sukoharjo Yang Viral Gara-Gara Iklan Ala Kampanye

Pemilik Warung Makan Mangut Bu Kismi di Triyagan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Kismi juga bingung dengan makin pedasnya harga cabai. Saat ini harga cabai rawit merah dipasaran mencapai Rp100.000 per kg. Padahal masakan khusus mangut memiliki cita rasa khas pedas.

“Berat buat saya kalau cabai harganya Rp100.000 per kg. Mau dikurangi pedasnya tidak bisa. Kalau nekat dikurangi pedasnya pasti beda rasa dan kurang mantap,” katanya.

Advertisement

Sejauh ini, dia belum menaikkan harga jual sayur ikan mangut. Satu porsi ikan mangut masih tetap dijual Rp12.000.

“Tidak berani naikkan harga karena kondisi pandemi Covid-19,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif