SOLOPOS.COM - Dusun Balong Bayen (Detik.com)

Solopos.com, SLEMAN -- Dusun Balong Bayen di DesaPurwomartini, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta  (DIY), diyakini pernah menjadi pusat kerajaan Mataram kuno. Keyakinan ini didasarkan hasil penelitian dan penggalian atau ekskavasi tim arkeolog dari Balai Arkeologi  DIY di dusun tersebut. Mengutip detik.com, proses ekskavasi yang  dilakukan pada September 2018 silam menghasilkan penemuan-penemuan batu candi dan pecahan keramik serta gerabah. Temuan itu jadi petunjuk adanya peradaban di masa lalu di kawasan tersebut. Sebelumnya, sejumlah batu diduga batu candi ditemukan warga Dusun Balong Bayen tersebar di beberapa lokasi. Di antaranya ada yang ditemukan di parit tidak jauh dari lokasi ekskavasi Balai Arkeologi. Ketua Rukun Tetangga (RT) 05, Dusun Balong Bayen, Handoko, mengatakan awalnya warga tidak tahu kalau batuan yang ditemukan itu adalah batu candi. Mereka baru sadar setelah ada petugas dari Balai Arkeologi yang menyebut itu adalah batu candi.

Baca Juga: Di Klaten, Salat Id Boleh Digelar di Masjid dan Lapangan

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Handoko mengungkapkan awalnya para tetua di dusun itu hanya menceritakan batu-batu itu sudah ada sejak zaman dahulu. Sejauh ini warganya hanya membiarkan batu itu tergeletak. Tekstur batu itu kelihatan biasa tapi keras. Salah satu tetua jaman dulu, menurut Handoko, pernah berpesan untuk tidak menggunakan batu itu untuk pondasi rumah. Handoko tidak tahu alasannya.

Bangunan Candi

Sementara itu, dilansir Liputan6.com, Peneliti Pusat Kerajaan Mataram Kuno dan Lereng Timur Merapi dari Balai Arkeologi Yogyakarta, Baskoro Danu Cahyono, mengemukakan bahwa batu yang berserakan di sekitar rumah warga Dusun Balong Bayen adalah reruntuhan dari beberapa bangunan candi. Baskoro, beberapa waktu lalu, dengan jeli menunjukan titik koordinat lokasi candi, di antaranya ada Candi Sambisasi di sebelah barat daya. Di timur laut ada Candi Kendulan dan di sebelah tenggara terdapat situs Duri. Sementara di sebelah barat laut ada situs Bromonilan. Baskoro mengatakan bahwa proses penelitian ini dilakukan sesuai dengan konsep adanya pusat kerajaan, yaitu konsep letak kerajaan dilingkari Samudra dan gunung.

Baca Juga: Kursi Ban Bekas Bikinan Pria Klaten: Kualitas Ekspor, Bergaransi 15 Tahun!

Dia juga menjelaskan posisi situs Bayen ini diapit dua sungai, yaitu Sungai Opak dan Kuning. Sungai tersebut  merupakan representasi dari Samudra. Untuk representasi gunung, Baskoro menunjuk posisi  Gunung Merapi yang ada di sebelah utara serta Pegunungan Seribu di sebelah selatan. Baskoro juga menduga adanya empat candi di sekitaran situs Bayen ini mirip dengan perbatasan karena mengacu pada konsep kerajaan kuno di mana candi yang mengelilingi kerajaan saling berlawanan arah. Dengan situs Bromonilan yang diperkirakan menghadap ke barat, situs Duri menghadap ke timur, maka letak  situs Dusun Bayen berada di tengah-tengah dan diduga sebagai pusat Kerajaan Mataram Kuno. Baskoro juga mengatakan bahwa penggalian situs Bayen ini  juga untuk memastikan dari mana  asal batu candi yang sudah ditemukan warga jauh sebelum tim peneliti Balai Arkeologi DIY yang kali pertama dilakukan pada awal 2009.  Baskoro juga menambahkan temuan batu-batu itu menguatkan hipotesis bahwa lokasi Dusun Balong Bayen ini merupakan pusat Kerajaan Mataram Kuno

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya