SOLOPOS.COM - Rektor UIN Raden Mas Said, Mudofir Abdullah Widyonagoro bersama dengan Ketua Umum DWP UIN Raden Mas Said Surakarta, Sri Haryanti Mudofir melaunching buku Legawa: Sebuah Kearifan dan Seni Menjalani Kehidupan di UIN Raden Mas Said, Rabu (3/1/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta di Kartasura, Sukoharjo, merilis buku antologi di UIN Raden Mas Said Kartasura, Sukoharjo, Selasa (3/1/2023).

Buku tersebut berjudul Legawa: Sebuah Kearifan dan Seni Menjalani Kehidupan. Buku kedua tersebut diharapkan bisa menjadi inspirasi seluruh perempuan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ketua Umum DWP UIN Raden Mas Said Surakarta, Sri Haryanti Mudofir mengatakan anggota DWP di UIN Raden Mas Said Surakarta sekitar 340 orang. Tetapi tidak seluruhnya terlibat dalam penulisan, buku tersebut dikerjakan sekitar 60 orang DWP.

“Mudah-mudahan buku ini menjadi inspirasi kita semua untuk menuliskan kisahnya walaupun basic kita bukan penulis. Saya rasa semua orang dan semua perempuan bisa jika kita memiliki keinginan kuat dan motivasi untuk menulis. Setiap kisah bagi saya menarik apa pun kisahnya,” kata Sri Haryanti saat ditemui Solopos.com di UIN Raden Mas Said, Selasa (3/1/2023).

Menurutnya, beberapa DWP yang ikut berkontribusi dalam buku tersebut memiliki latar belakang berbeda.

Di antaranya ada yang menjadi dosen teknik, bahasa inggris, agama, dokter hingga ibu rumah tangga. Dia mengatakan buku ini kaya akan perspektif karena ditulis oleh berbagai lintasan pikiran yang berbeda.

Dia mengaku memaksa para anggota DWP untuk menulis minimal satu kalimat, satu baris hingga akhirnya menjadi tulisan yang mudah dipahami. Menurutnya hal itu perlu dilakukan untuk mengasah kemampuan para DWP.

“Sebenarnya basic ibu-ibu ini bukan menulis ya tetapi kami memaksa mereka, memaksa dalam arti menulis buku dari pengalaman pribadi mereka sendiri. Dengan latar belakang pendidikan mereka yang berbeda,” kata Sri.

Buku tersebut telah digarap sejak Mei 2022 lalu, sementara dua bulan terakhir buku tersebut sebenarnya telah usai digarap. Namun karena beberapa hal akhirnya launching tersebut mundur dilakukan.

Dia mengatakan antalogi buku itu menjadi karya kedua DWP UIN Raden Mas Said. Sementara sebelumnya, mereka juga telah menerbitkan buku pertama berjudul Strong Mom. Dalam buku pertama lebih bercerita pada bagaimana perempuan-perempuan kuat untuk menghadapi hidup.

Sedangkan Legawa bercerita tentang proses setelah ikhtiar maksimal dan segala usaha dilakukan, ternyata harapan tidak sesuai ekspektasi. Maka manusia hanya bisa menyisihkan ruang untuk legawa dalam menghadapi segala situasi.

“Buku ini seperti buku berseri dari Strong Mom ke Legawa. Buku tersebut telah dicetak sekitar 200 eksemplar. Saat ini sudah lebih dari separuhnya terjual, tetapi masih tersisa beberapa buku untuk masyarakat luar yang ingin membeli,” kata Sri.

Dia mengatakan buku ini baru distribusikan sebatas antar kampus. Dia berharap ke depan masyarakat luar dapat membeli buku ini. Buku tersebut dibanderol dengan harga Rp99.000/buku untuk umum.

Sementara itu, rektor UIN Raden Mas Said, Mudofir Abdullah Widyonagoro mengatakan ibu-ibu DWP tersebut dipaksa untuk menulis.

Harapannya, DWP bersuara tentang dunia wanita terkait dengan pengalaman pribadi, rumah tangga, serta pengalaman hidup dalam menghadapi tantangan.

Sesuai dengan judulnya dia berharap jika pembaca mengalami cobaan dalam hidup harus legawa.

“Mudah-mudahan ini menjadi tradisi baik untuk lembaga kami. Ke depan ibu-ibu DWP harus kuat mendampingi suaminya yang sedang diberi mandat oleh bangsa menjadi pemimpin di lembaga pemerintah dan di manapun. Karena kekuatan suami terletak pada dukungan istrinya,” ujar Mudofir.

Sementara kata pengantar dalam buku tersebut juga dituliskan oleh Pembawa Acara dan Aktris, Shahnaz Haque. Dia menuliskan dunia akan merindukan perempuan sebagai agen perubahan.

“Dunia akan merindukan perempuan sebagai agen perubahan. Maka keluarga bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Ketika sebuah keluarga memiliki perempuan sebagai sumber kasih sayang, maka mereka akan menemukan jalan ke rumah,” tulis Shahnaz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya