Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
KARANGANYAR – Proses rekam data e-KTP di Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, terhambat masalah administrasi. Banyaknya warga merantau dikhawatirkan membuat penumpukan rekam data menjelang Lebaran.
“Kami khawatir sebelum Lebaran nanti perantau pulang dan terjadi penumpukan warga merekam data e-KTP,” tutur Camat Mojogedang, Budi Supriyono, Selasa(19/6/2012). Selain tingginya jumlah perantau, data administrasi yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan turut menyulitkan rekam data. Salah satu contohnya, menurut Budi, dua RT tidak termasuk dalam database mereka. Beberapa detail warga seperti alamat, ungkap Budi, juga masih belum lengkap.
Mengenai permasalah warga jompo, sakit, dan lumpuh yang tidak memungkinkan ke kantor kecamatan, Budi mengatakan pihaknya mendahulukan warga yang mampu hadir. Namun, warga yang memiliki mobil biasanya membantu warga jompo agar dapat hadir di kantor kecamatan. “Warga jompo, sakit, dan lumpuh akan diurus di akhir nanti. Mengenai teknisnya masih dicari cara terbaik. Saat ini mobil rekam data keliling belum ada,” tutur Budi.
Kecamatan Mojogedang menargetkan rekam data e-KTP rampung September. Saat ini, 23.900 warga dari 52.300 wajib KTP telah melakukan rekam data. Pihak kecamatan menambahkan jam kerja operator rekam data. Bahkan, operator bekerja hingga pukul 00.30 WIB. Pasalnya, antrian rekam data e-KTP sangat banyak. Rata-rata 500-600 warga melakukan rekam data per harinya. Menurut Budi, beberapa warga di sekitar kantor kecamatan datang terlebih dahulu dari jadwal seharusnya hingga menambah panjang antrian.
“Pemerintah tidak memberikan dana untuk jam lembur. Biasanya, makan dan minum operator yang lembur memakai dana pribadi,” ungkap Budi.