Soloraya
Selasa, 28 Agustus 2012 - 17:43 WIB

E-KTP: Kinerja Alat Input Data Mulai Melambat

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga melakukan perekaman data e-KTP di Kecamatan Selogiri, Wonogiri, beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

Seorang warga melakukan perekaman data e-KTP di Kecamatan Selogiri, Wonogiri, beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

WONOGIRI – Makin banyaknya data hasil perekaman dalam program e-KTP rupanya membuat kapasitas memori alat perekam penuh. Akibatnya kinerja alat semakin melambat. Awalnya, input data untuk satu orang bisa dilakukan tiga hingga lima menit, kini dilakukan enam hingga 10 menit.
Advertisement

Hal itu diungkapkan Kepala Dispendukcapil, Hernowo Narmodo, Selasa (28/8/2012). “Selain alat, kendala lain seperti naik turunnya daya listrik di wilayah Wonogiri Selatan juga mengganggu proses input data. Padahal, saat ini kami melakukan percepatan demi mengejar target pertengahan Oktober,” katanya.

Kabid Kependudukan, Susilo Sedyono, menambahkan langkah percepatan juga dilakukan dengan e-KTP keliling di wilayah yang mulai mendekati selesai atau mencapai 80% ke atas. Beberapa di antaranya Kecamatan Wuryantoro, Paranggupito dan Batuwarno. Rencananya, lanjut dia, ada dua unit mobil yang digunakan E-KTP keliling pada September. Ada warga yang dikumpulkan di kantor desa dan ada yang door to door. “Untuk door to door, kami masih memperhitungkan jarak, waktu dan alat karena harus berulang kali membongkar dan memasang,” katanya.

Saat ini, pihaknya masih menunggu data dari desa dan kecamatan untuk warga yang belum memenuhi undangan karena kondisi fisik dan lokasi yang terlalu jauh. Pihaknya telah mengirim surat edaran tersebut ke desa-desa. “Sebelum mobiling [perekaman data keliling], kami masih memrioritaskan kehadiran warga di kantor kecamatan berdasarkan undangan dan warga yang merantau. Setelah itu, kami baru memikirkan warga baru di Wonogiri seperti warga pindahan dan wajib KTP baru,” imbuhnya.

Advertisement

Dari data yang tercatat di dinas, jumlah warga yang telah input data E-KTP hingga 27 Agustus mencapai 68,42% dengan jumlah 585.102 orang. Menurut Susilo, permasalahan yang kerap ditemui yakni adanya sejumlah warga yang dobel KTP dan banyak data yang tidak diperbarui. Seperti warga yang meninggal dan pindah alamat. Terkait dobel KTP, ia menyarankan warga tersebut untuk memilih salah satu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif