Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Kepala Urusan (Kaur) Kesra Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Suroyo, mengatakan ada empat orang yang kembali dengan tangan hampa saat hendak mengambil E-KTP. Padahal, empat warga itu telah menyempatkan diri datang ke kantor desa untuk mengambil E-KTP. “Mereka datang, bawa KTP lama, ternyata E-KTP mereka tidak ada. Ya sementara ini, nama mereka kami catat dulu,” kata Suroyo kepada Solopos.com.
Menurutnya, distribusi E-KTP saat ini masih berjalan. Sehingga, Suroyo mengaku belum tahu total warga yang belum bisa menerima E-KTP karena e-KTP mereka tidak ada. Dia menduga e-KTP empat warga yang tidak ada itu disebabkan salah distribusi. Pasalnya, jadwal rekam data warga Desa Singodutan bersamaan dengan sejumlah desa, di antaranya Desa Sendangijo.
Tidak adanya e-KTP juga terjadi di Desa Gemantar, Kecamatan Selogiri. Pjs Kepala Desa Gemantar, Putut Hartopo, mengungkapkan lebih dari 10 warga di desanya belum menerima e-KTP. Bahkan, dia sendiri belum menerimanya. Putut yakin e-KTP miliknya hanya terselip di desa lain. Keyakinan itu disebabkan di Desa Gemantar sendiri ada tujuh e-KTP nyasar dari enam warga Desa Nambangan dan satu warga Desa Jaten. “Di desa saya ada lebih dari 10 warga yang belum terima e-KTP. Itu belum semua. Kalau se-Kecamatan Selogiri mungkin jumlahnya sampai seribuan,” ujar Putut.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Kependudukan, Susilo Sedyono, mewakili Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Wonogiri, Hernowo Narmodo, membenarkan adanya e-KTP yang nyasar di desa/kelurahan lain. Menurut dia, hal itu bisa dimaklumi mengingat jumlah kartu yang ditangani banyak. Selain itu, dia menambahkan, tidak adanya e-KTP mungkin pula disebabkan e-KTP mereka memang tidak dicetak.
“E-KTP yang tidak dicetak bisa terjadi karena dua hal, yaitu memang pusat belum mencetak atau warga bersangkutan sudah melakukan rekam data di kota/kabupaten lain. Jika memang karena hal kedua, kependudukan warga tersebut tidak diakui di Wonogiri. Mereka diakui sebagai penduduk di kota/kabupaten tempat pertama kali melakukan rekam data,” beber Susilo.
Lebih lanjut, dia menegaskan distribusi e-KTP saat ini belum 100% berjalan. Baru lebih dari 50% dari 714.000 e-KTP yang telah dicetak dan disebarkan. Untuk itu, Susilo berharap warga yang belum menerima e-KTP menunggu. Sementara belum mendapatkan e-KTP, warga bisa menggunakan KTP lama.