SOLOPOS.COM - Sejumlah warga menyalakan lilin saat peringatan Earth Hour di Balai Kota Solo, Sabtu (25/3/2023). (Istimewa/Humas Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLOLampu penerangan di balai Kota Solo dan sekitarnya dipadamkan pada Sabtu (25/3/2023) pukul 20.30 WIB-21.30 WIB. Kegiatan itu menjadi acara inti Earth Hour 2023 yang mengajak masyarakat untuk memadamkan lampu dan elektronik lainnya secara serentak selama satu jam, waktu setempat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Kristiana Haryanti, merespons baik dan mendukung penuh kegiatan Earth Hour yang diadakan semalam.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Dengan adanya pemadaman lampu dan alat elektronik lainnya pada Sabtu (25/3/2023) pukul Pukul 20.30 WIB sampai pukul 21.30 WIB, kita dapat menghemat energi dan menjadikan bumi ini lestari,” ucap dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (26/3/2023).

Kristiana pun mengucap terima kasih kepada WWF karena telah memusatkan acara Earth Hour di Kota Solo.

CEO Yayasan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, Aditya Bayunanda, mengatakan Earth Hour merupakan gerakan global yang mengajak jutaan orang di seluruh dunia untuk melakukan aksi nyata bagi masa depan bumi.

Earth hour harus menjadi lebih sekadar aksi simbolis bagi individu, pemerintah, dan sektor bisnis,” ucap dia dalam keterangan resmi di akun Instagram @wwf_id, Rabu (22/3/2023).

Momentum Earth Hour menjadi pengingat manusia untuk menjaga alam maupun lingkungan sebagai tempat tinggalnya. Dikutip dari Antaranews.com, Deputy Director Climate and Market Transformation WWF Indonesia, Joko Sarjito, mengungkapkan aksi Earth Hour tersebut menjadi kampanye global bersama 192 negara lain.

“Untuk Indonesia diikuti oleh 21 kota. Bagi Indonesia ini peringatan ke-14,” papar dia.

Menyoal pilihan lokasi acara, Joko beralasan Kota Solo memiliki populasi masyarakat yang banyak dengan karakter beragam di Jawa Tengah. Selain itu, Kota Solo juga punya program Solo Resik sebagai kampanye untuk menjadikan alam lebih baik.

“Hanya satu jam sebagai langkah awal untuk lebih peduli, banyak menghemat energi, mengurangi emisi, dan mengurangi kerusakan alam. Insyaallah dampak beragam, harapannya peringatan ini jadi langkah awal untuk lebih peduli pada lingkungan,” jelasnya.

Kegiatan satu jam lebih peduli tehadap alam bisa menjadi langkah awal. Termasuk dalam upaya pengurangan sampah plastik yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi masyarakat sampai saat ini.

“Sebesar 30 persen sampah plastik ada di lautan, itu berasal dari darat. Harapannya ini jadi langkah awal yang baik untuk memperbaiki alam kita,” ucapnya.

Disamping itu, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menjelaskan, pelaksanaan Earth Hour bisa menjadi bentuk manusia agar lebih mencintai bumi.

“Ini menjadi kesempatan baik bagi kami mengajak masyarakat untuk bersama mengubah perilaku kita. Bagaimana mencintai bumi, apa yang tidak boleh dilakukan manusia untuk menjaga semesta ini. Kesempatan baik agar lingkungan tetap lestari, mari melakukan penghematan energi,” katanya.

Kondisi alam seperti bencana alam seperti banjir yang melanda Indonesia sepatutnya dievaluasi oleh semua. Kesalahan manusia menjadi bagian penting.

Dalam hal ini, Teguh mengatakan, pemerintah Kota Solo akan terus berkomitmen menjaga lingkungan, termasuk sungai dan keindahan kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya