Soloraya
Senin, 28 Maret 2022 - 09:42 WIB

Eceng Gondok Rawa Jombor Klaten Subur, Pemilik Perahu Wisata Pusing

Taufiq Sidik Prakoso  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Eceng gondok tumbuh subur di kawasan perairan Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Foto diambil Jumat (25/3/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Eceng gondok di Rawa Jombor Kabupaten Klaten, Jawa Tengah tumbuh semakin subur sehingga mengganggu aktivitas warga yang memanfaatkan waduk untuk kegiatan ekonomi.

Kawasan perairan yang ditumbuhi tanaman air itu semakin luas. Banyak warga yang memanfaatkan kawasan waduk di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat untuk aktivitas ekonomi merasa terganggu. Salah satunya pelaku usaha perahu wisata tradisional.

Advertisement

Baca Juga : Rawa Jombor Direvitalisasi, Di Mana Lokasi Karamba Warga?

“Ya jelas mengganggu untuk jalannya perahu. Kalau ada eceng gondok perahu tidak bisa jalan. Harus menyingkirkan eceng gondok dulu . Kalau tidak, eceng gondok bisa menyangkut ke mesin,” kata Ketua Paguyuban Perahu Wisata Tradisional Rawa Jombor, Sutomo, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (28/3/2022).

Advertisement

“Ya jelas mengganggu untuk jalannya perahu. Kalau ada eceng gondok perahu tidak bisa jalan. Harus menyingkirkan eceng gondok dulu . Kalau tidak, eceng gondok bisa menyangkut ke mesin,” kata Ketua Paguyuban Perahu Wisata Tradisional Rawa Jombor, Sutomo, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (28/3/2022).

Agar perahu wisata tradisional bisa beroperasi, katanya, pemilik perahu berinisiatif membikin pagar bambu. Pagar itu berfungsi untuk menghalangi pergerakan eceng gondok agar tak berada pada jalur perahu wisata tradisional. Pasalnya, eceng gondok mudah berpindah tempat mengikuti arah angin. “Saat ini untuk perahu wisata dan speedboat masih beroperasi,” tutur Sutomo.

Baca Juga : Tumbuh Cepat, Eceng Gondok Kembali Penuhi Rawa Jombor

Advertisement

Bisa jadi, lanjut dia, perahu wisata tak beroperasi. “Pertumbuhannya sangat cepat. Saat ini sekitar 5 persen dari luasan Rawa Jombor [sekitar 186 ha] yang ditumbuhi eceng gondok serta posisinya menyebar. Kalau dalam sebulan nanti tidak dibersihkan, bisa jadi 10 persen luasan Rawa Jombor dipenuhi eceng gondok,” ungkap dia.

Baca Juga : Bakal Usir Eceng Gondok Rawa Jombor, Aquatic Harvester Diuji Coba

Sutomo mengatakan mendapatkan informasi saat audiensi bahwa pemerintah mengalokasikan anggaran untuk membersihkan eceng gondok dari perairan waduk. Rencananya, pengangkatan eceng gondok dilakukan pertengahan Maret. Namun, mendekati akhir Maret ini rencana tersebut belum terealisasi.

Advertisement

Pembersihan Eceng Gondok

Sebelum menerima informasi ihwal rencana pemerintah mengangkat eceng gondok, para pelaku usaha perahu wisata tradisional urunan membersihkan eceng gondok di Rawa Jombor. Hanya saja, rencana tersebut dihentikan.

Baca Juga : Eceng Gondok Rawa Jombor Klaten Semakin Menggila, Ini Penampakannya

“Sebelum ada informasi kalau eceng gondok mau diangkat, dari perahu wisata itu iuran mau menyemprot eceng gondok. Namun, baru berjalan dua hari sudah dihentikan dari dinas. Dikhawatirkan penyemprotan mengganggu pertumbuhan ikan,” kata dia.

Advertisement

Sutomo berharap rencana pengangkatan eceng gondok dari perairan Rawa Jombor bisa segera direalisasikan. Pasalnya, warga sekitar mengandalkan pendapatan mereka dari aktivitas ekonomi di waduk tersebut.

Baca Juga : Warung Apung Dibongkar, Eceng Gondok Bertebaran di Rawa Jombor

Staf Subkor Pelaksana Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Suryadi, menjelaskan sudah ada kapal pembersih eceng gondok yang dioperasikan di Rawa Jombor saban hari. Hanya saja, dia mengakui eceng gondok tumbuh cepat. “Rencana nanti eceng gondok akan dimanfaatkan komunitas untuk diolah menjadi pakan maggot,” kata Suryadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif