SOLOPOS.COM - Pekerja merampungkan pengecoran di lokasi keluar tol fungsional Solo-Jogja di Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jumat (14/4/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com Stories

Solopos.com, KLATEN — Pembangunan jalan tol Solo-Jogja dinilai bakal berdampak positif dan memberikan keuntungan berlimpah bagi pertumbuhan ekonomi hingga pariwisata di Kabupaten Klaten. Investor bakal melirik Klaten karena akses transportasi semakin mudah dan cepat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sebagai informasi, tol Solo-Jogja bakal melewati 50 desa di 11 kecamatan Kabupaten Bersinar. Panjangnya mencapai puluhan kilometer (km) dengan empat pintu keluar atau exit toll, dua rest area, dan beberapa simpang susun.

Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Catur Sugiyanto, mengatakan adanya jalan tol Solo-Jogja akan memudahkan orang luar masuk ke Klaten. Begitu juga sebaliknya, memudahkan orang Klaten untuk ke luar kota karena akses lebih terjangkau.

Potensi orang yang masuk ke Klaten ini lah yang harus ditangkap pihak-pihak terkait, baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten atau investor agar para pengunjung itu bisa belanja di Klaten setelah ada tol Solo-Jogja.

Menurut Catur, sebagai wilayah penghubung antara Solo dan Jogja, orang yang datang ke Klaten tidak banyak yang belanja makanan. Selain itu, mereka juga jarang yang menginap. Mereka kebanyakan lebih memilih belanja makanan dan menginap di Solo atau Jogja.

Dia menyebutkan sektor yang sangat mungkin akan tumbuh dan berkembang secara signifikan dengan adanya jalan tol Solo-Jogja adalah pariwisata.

“Saya yakin mereka yang masuk ke Klaten untuk belanja makanan mungkin akan sedikit, karena orang dari Jogja ke Klaten pasti kembali ke Jogja lagi, tidak menginap, begitu juga orang dari Solo. Artinya, makanan dan penginapan tidak banyak yang didapatkan. Yang bisa Klaten dapatkan itu di sektor wisata,” kata Catur saat dihubungi Solopos.com, Selasa (18/7/2023).

Exit Tol Dekat Objek Wisata

Dia menerangkan lokasi empat gerbang tol Solo-Jogja di Klaten cukup strategis. Gerbang-gerbang tol itu dekat dengan spot-spot wisata yang misalnya Rawa Jombor, Objek Wisata Mata Air Cokro (OMAC), bahkan wisata pemandangan Merapi.

Di sisi lain, Catur menilai Pemkab Klaten dan pengembang wisata juga sudah mulai jeli melihat peluang itu. Hal itu bisa dilihat dari penataan wisata yang mengikuti tren atau selera wisatawan lokal yang bergaya outdoor, adventure, dan alami.

tol solo-jogja klaten exit harga tanah tol
Kendaraan masuk ke jalur tol fungsional Solo-Jogja di Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Selasa (25/4/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Dia menambahkan meski orang datang ke Klaten tidak niat belanja makanan, tetapi dengan wisata, sektor kuliner sedikit banyak tetap akan merasakan dampak positifnya. Oleh karena itu, sektor ini tidak boleh diremehkan untuk turut dikembangkan.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Bambang Irawan, mengatakan hal serupa. Dia meyakini jalan tol Solo-Jogja bakal bakal membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Klaten.

Jalan tol itu disebut bakal menarik sejumlah investor untuk datang ke Klaten. Para investor diprediksi akan melirik Klaten karena akses jalan untuk lalu-lintas barang semakin mudah.

Menurut Bambang, posisi jalan tol Solo-Jogja di Klaten ini berbeda dengan jalan tol di pantai utara misalnya jalan tol Pemalang-Semarang. Di pantura, memang ada sebagian usaha yang gulung tikar dampak dari adanya tol. Mereka yang semula melewati jalan pantura, beralih ke jalan tol sehingga usaha yang ada di jalan pantura sepi pengunjung.

Wisata Sudah Jadi Sektor Unggulan

“Di Klaten ini beda. Adanya jalan tol tidak banyak mengubah jalur terlalu jauh dengan pusat-pusat usaha. Selain itu, jarak jalan tol Solo-Jogja juga relatif pendek dibandingkan jalan tol di pantura. Sehingga orang kalau lewat jalan tol, terus mau mampir ke Klaten juga gampang,” ucapnya.

Dia meyakini menyebut sektor wisata di Klaten akan bertumbuh baik sebagai dampak dari pembangunan tol tersebut. Selama ini branding wisata di Klaten sudah cukup baik, terbukti sektor ini juga menjadi sektor unggulan untuk mendatangkan pendapatan asli daerah Klaten.

Oleh karena itu, Pemkab Klaten harus benar-benar melihat potensi ini untuk benar-benar bisa dikembangkan. “Dengan adanya jalan tol, jalur distribusi juga seharusnya semakin ramai. Ini berpeluang untuk meningkatkan tingkat okupansi penginapan atau hotel di Klaten,” kata Bambang.

tol solo-jogja klaten
Lokasi proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja di wilayah Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Senin (10/7/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Anton A Setyawan, mengungkapkan Klaten bisa mendapatkan banyak manfaat dari adanya tol Solo-Jogja.

Paling tidak, kata dia, manfaat tersebut dapat dirasakan dari sisi efisiensi transportasi. Anton mengungkapkan jalur Solo-Klaten-Jogja adalah jalur untuk bisnis dan aktivitas ekonomi.

“Nanti distribusi barang maupun jasa itu lebih baik, artinya tidak hanya Klaten saja. Namun, wilayah baik Solo, Klaten, dan Jogja,” ujar dia kepada Solopos.com, Senin (17/7/2023).

Belajar dari Dampak Tol Solo-Semarang ke Boyolali

Walaupun begitu, Agus tetap memberikan catatan antisipasi, terutama terkait dampak tol Solo-Jogja di Klaten terhadap sentra kuliner lokal dan wisata air di Ponggok dan sekitarnya. Tempat-tempat tersebut, lanjut Agus, memang memiliki potensi berkembang karena orang nantinya bisa berkunjung via tol dengan lebih cepat.

“Cuma kalau dari sisi perekonomian lokal, memang bisa jadi seperti kasus waktu ada Tol Solo-Semarang, di mana beberapa pusat kuliner di Boyolali yang biasanya jadi kunjungan wisatawan lokal yang mau ke Semarang lewat jalur jalan Solo-Boyolali, akhirnya kawasan kuliner itu jadi sepi. Meskipun sekarang sudah pulih lagi,” jelas dia.

Namun di sisi lain, Anton tetap optimistis Klaten bisa mendapatkan lebih banyak dampak positif dari pembangunan jalan tol ketika Pemkab Klaten mampu mengembangkan kawasan-kawasan ekonominya.

“Saya melihat Pemkab Klaten memang sudah melakukan persiapan atau antisipasi terkait dengan itu,” kata dia. Ia menilai Pemkab Klaten telah belajar dari langkah Pemkab Boyolali yang sempat ditinggalkan konsumen.



Dengan demikian, Pemkab Klaten bersiap membangun kawasan industri Tulung, kawasan perdagangan kuliner, Ring Road Klaten, kawasan wisata air, bahkan kawasan wisata Merapi.

“Saya kira mereka punya persiapan ketika jalan tol dibuka, orang tidak hanya lalu lintas saja di situ atau tujuan akhirnya hanya Solo atau Jogja, tapi mereka, baik wisatawan atau konsumen perdagangan, tetap punya niat untuk mengunjungi Klaten,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya