Soloraya
Jumat, 9 September 2022 - 09:05 WIB

Efisiensi Jadi Faktor Utama Jembatan Mojo Tidak Diperlebar

Gigih Windar Pratama  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo bersama anggota Satlantas Polresta Solo meninjau kondisi jembatan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, menjelang penutupan sementara, Kamis (8/9/2022). (Solopos.com/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO–Pengerjaan Jembatan Mojo, yang akan dimulai 26 September hingga 30 November 2022, nantinya selama masa pengerjaan ini, Jembatan Mojo ditutup total dan tidak bisa dilewati kendaraan.

Jembatan yang menjadi penghubung antara Pasar Kliwon, Solo dengan Mojolaban, Sukoharjo ini, akan dilakukan penggantian pelat beton dan bantalan karet, selain itu ada pengencangan baut sekaligus penguatan rangka baja. Namun, pasca pengerjaan tidak ada yang berubah dari segi dimensi ataupun beban maksimal dari Jembatan Mojo.

Advertisement

Perwakilan dari kontraktor pengerjaan Jembatan Mojo, Agung Ari Widodo, menjelaskan tidak ada perubahan dimensi jembatan ataupun kapasitas jembatan. Karena pengerjaan yang dilakukan bukan pengerjaan kerangka, sehingga tidak ada perubahan, namun memperkuat struktur pelat jembatan tersebut.

“Setelah dibangun sama sih, luas badan jalannya kan sama, lebarnya total sembilan meter dengan rincian jalan tujuh meter dan trotoar dua meter. Sedangkan untuk kapastias jembatan itu yang tahu Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, tapi kalau tidak salah sekitar 30 ton,” ujar dia kepada wartawan pada Kamis (8/9/2022).

Baca Juga: 2 Jembatan Bengawan Solo Ditutup, Disdik Diminta Identifikasi Sekolah Terdampak

Advertisement

Bukan tanpa alasan mengapa rangka Jembatan Mojo tetap dipertahankan, selain karena masih layak, faktor lainnya adalah efektifitas pengerjaan dan percepatan proyek. Mengingat di saat yang bersamaan ada Jembatan Jurug B yang juga mengalami pengerjaan dalam kurun waktu bersamaan.

“Rencana perlebaran tidak ada, kita tetap pakai rangka ini, besinya juga masih layak cuman betonnya kita bongkar diganti dengan baja lalu diaspal. Cara ini lebih efektif dan lebih cepat pengerjaannya daripada dicor lagi dan dari Dinas Pekerjaan Umum juga memperlukan percepatan proyek,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif