Soloraya
Jumat, 5 Agustus 2022 - 16:21 WIB

Ejekan Masa Kecil di Balik Kesuksesan Ayam Bakar Pak Shentit Boyolali

Nimatul Faizah  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemilik Ayam Bakar Pak Shentit, Suprihanto, saat membakar ayam di warungnya yang berada di Dukuh Karangwetan, Desa Pelem, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Kamis (4/8/2022). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali memiliki kuliner legendaris yang ada sejak 1992.

Kuliner tersebut yakni Ayam Bakar Pak Shentit yang berlokasi di Dusun Karang Wetan, Desa Pelem atau sebelum Tugu Macan Simo jika dari arah selatan.

Advertisement

Saat disambangi Solopos.com pada Kamis (4/8/2022) siang, hanya ada beberapa orang yang makan di warung tersebut. Salah satunya adalah warga sekitar, Reno Suryo Adi, 28.

Reno mengaku telah menjadi pelanggan Ayam Bakar Pak Shentit sejak lama.

Advertisement

Reno mengaku telah menjadi pelanggan Ayam Bakar Pak Shentit sejak lama.

“Ayam bakarnya rasanya enak, teksturnya empuk, manis, bahkan rasanya sampai ke tulang. Beda dengan ayam bakar lainnya. Kalau ke Simo sih ini makanan wajib dicoba,” kata dia.

Baca juga: Murah Banget, Ini Daftar Menu dan Harga Rica Pedas Mbok Usrek Boyolali

Advertisement

Danang mengungkapkan tak hanya makan di tempat, ia juga sering membeli dan dibawa pulang. Ia mengungkapkan menyukai ayam bakar tersebut karena bumbunya yang meresap ke dalam.

“Ayam Bakar Pak Shentit pantas sih kalau disebut kuliner legendaris di Simo. Kalau saya biasanya saya bawa pulang, beli banyak, dimakan bareng keluarga nanti nasinya bisa sepuasnya,” kata dia.

Solopos.com kemudian berbincang dengan pemilik Ayam Bakar Pak Shentit, Suprihanto, di sela-sela dia melayani pembeli. Ia mengungkapkan warung yang berdiri sejak 1992 tersebut sebenarnya bukan bernama Ayam Bakar Pak Shentit.

Advertisement

“Awalnya itu namanya Aji Rasa, kemudian Prasmanan. Namun, waktu itu kok tidak berkembang. Kemudian pada 1995 saya mengubahnya menjadi Ayam Bakar Pak Shentit,” kata dia.

Baca juga: Boyolali Punya Kuliner Hit Bubur Ayam Diobong dan Dibakar, Apa Enaknya?

Shentit  merupakan nama panggilan Suprihanto sejak kecil. Kakaknya dipanggil Shentot, dan ia dipanggil Shentit. Awalnya, ia tak menyukai namanya itu dan menganggap nama tersebut jelek.

Advertisement

Akan tetapi, Suprihanto mengatakan nama tersebut melekat pada dirinya. Ia mengungkapkan di acara-acara tingkat Kecamatan Simo, nama Shentit lebih dikenal dibanding nama aslinya.

Lebih lanjut, Suprihanto mengungkapkan walau di warungnya tak terlihat banyak pelanggan. Namun, banyak pelanggan yang membeli dibawa pulang. Bahkan, ia juga sering kebanjiran pesanan makanan dari luar daerah.

“Langganan banyak yang dari luar kota, seperti yang baru saja pesan itu dari salah satu SMA di Semarang. Kemudian ada Purwodadi, Solo, masih banyak lagi. Tapi biasanya yang banyak pesan itu para pemudik, pasti kalau pulang pada pesan,” terang dia.

Suprihanto mengatakan Ayam Bakar Pak Shentit buka setiap hari pukul 07.30 WIB – 22 WIB. Saat ini Ayam Bakar Pak Shentit telah buka cabang lain di Kecamatan Sambi, Kecamatan Klego, dan di daerah Bekonang, Sukoharjo.

Baca juga: Boyolali Punya Kuliner Hit Bubur Ayam Diobong dan Dibakar, Apa Enaknya?

“Untuk harga kakap, lele, sama paha ayam bakar tanpa nasi itu Rp14.000, kalau lengkap ada nasi, teh atau esteh, lalapan dan sambal itu seporsi Rp20.000. Untuk yang dada saja tanpa nasi Rp17.000, kalau lengkap Rp22.000 satu porsi,” kata dia. (Ni’matul Faizah)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif