Soloraya
Jumat, 18 Mei 2018 - 03:00 WIB

Ekspedisi Kebangsaan Pemuda Muhammadiyah Singgahi Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ivan Andimuhtarom  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SUKOHARJO</strong>–Rombongan pengendara Vespa yang tergabung dalam tim Ekspedisi Kebangsaan <em>Menggembirakan Keberagaman</em>&nbsp;tiba di Kota Solo, Rabu (16/5/2018). Ekspedisi yang digagas Pimpinan Pusat (PP) Pemuda <a href="http://news.solopos.com/read/20180513/496/915967/kecam-bom-di-gereja-surabaya-muhammadiyah-jangan-lawan-teror-dengan-ekstrimisme">Muhammadiyah </a>itu menyempatkan diri mengunjungi beberapa lokasi, antara lain Keraton Surakarta dan Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Solo.</p><p>Selain itu, pada malam harinya mereka juga menggelar dialog dengan elemen Muhammadiyah Solo dan sekitarnya di halaman Gedung Siti Walidah <a href="http://news.solopos.com/read/20180503/496/914005/sbbi-turut-sumbang-prestasi-ums-di-kancah-pts-indonesia">Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)</a> di Kartasura, Sukoharjo.</p><p>Acara yang dihadiri Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua PP Pemuda Muhamadiyah Ahmad Fanani, dan Rektor UMS Sofyan Anif, dikemas cukup santai. Para tokoh Muhammadiyah tersebut duduk di tangga masuk gedung, sementara itu satu persatu tokoh tersebut menyampaikan cerita masing-masing.</p><p>Ahmad Fanani sebagai ketua rombongan menceritakan, ekspedisi ini terbagi atas dua tim. Satu tim menjelajah Pulau Sumatera yang diberangkatkan 11 April lalu dari Aceh menuju ke Pulau Jawa. Sedangkan tim lain yang ia pimpin diberangkatkan 5 Mei menyusuri Pulau Jawa, dari Jakarta menuju Papua.</p><p>&ldquo;Tujuan kami sederhana. Kami mengajak teman-teman komunitas Vespa sebagai anak bangsa yang wajib merawat dan memajukan NKRI. DI daerah yang kami singgahi, kami adakan <em>kongkow-kongkow</em> dengan masyarakat sekitar sebagai wujud kecil bahwa masyarakat di tataran akar rumput tidak mempedulikan perbedaan. Perbedaan-perbedaan ini tidak untuk dibahas tapi dirayakan,&rdquo; ujarnya.</p><p>Tim Pulau Jawa ini terdiri atas 21 personel dengan 15 Vespa. Namun dalam perjalanan, jumlah personelnya selalu berubah seiring keikutsertaan peserta lain dari daerah yang disinggahi. Peserta tambahan ini sebagian hanya ikut rombongan dari kota satu ke kota lain. &ldquo;Di Solo ini juga katanya ada yang mau ikut,&rdquo; imbuhnya.</p><p>Sementara itu, Dahnil Anzar mengatakan dipilihnya Vespa sebagai sarana ekspedisi karena kendaraan ini unik. Selain itu, antarpemilik Vespa di manapun punya jiwa persaudaraan yang sangat kuat.</p><p>&ldquo;Di jalan, kalau ada Vespa mogok, pasti pengendara Vespa lain yang melihat akan berhenti dan menawarkan bantuan. Tidak peduli pemilik vespa mogok itu agamanya apa, sukunya apa, mereka merasa bersaudara. Ini yang perlu kita contoh,&rdquo; ujarnya.</p><p>Sementara itu, rombongan akan singgah di dua kota lain di <a href="http://news.solopos.com/read/20180516/496/916622/polda-jawa-tengah-cabut-status-siaga-1">Jawa Tengah</a> sebelum melanjutkan perjalanan mereka ke provinsi lain menuju Papua.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif