Soloraya
Senin, 19 Desember 2011 - 20:43 WIB

Elevasi air WGM masih rendah

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

( Foto: Espos/Ayu Abriyani KP) MASIH RENDAH--Elevasi air di Waduk Gajah Mungkur (WGM) masih rendah yakni 129,58 sentimeter. Hal itu dipengaruhi oleh hujan yang belum merata di wilayah Wonogiri. Foto diambil Senin (19/12/2011).

WONOGIRI (Solopos.com)--Hingga sat ini, hujan yang mulai mengguyur Wonogiri masih belum mampu meningkatkan elevasi atau ketinggian permukaan air di Waduk Gajah Mungkur (WGM). Dari data di Divisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) IV Perum Jasa Tirta (PJT) I Wilayah Sungai Bengawan Solo, ketinggian permukaan air di WGM masih rendah yakni 129,58 sentimeter dari ketinggian normal 135 sentimeter. Pengaliran air untuk irigasi sekitar 24 meter kubik per detik.

Advertisement

“Sesuai ketentuan pada pola yang berlaku, dari 24 meter kubik tersebut, untuk irigasi Dam Colo Barat yakni empat meter kubik per detik dan untuk Dam Colo Timur yakni 17 meter kubik per detik. Sedangkan sisanya yakni tiga meter kubik per detik dialirkan ke sungai,” terang Kepala Divisi Jasa ASA IV PJT I Wilayah Sungai Bengawan Solo, Winarno Susiladi, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (19/12/2011).

Ia menyatakan, walapun hujan mulai mengguyur Wonogiri hampir setiap hari, tetapi hal itu hanya berada di wilayah hilir. Sedangkan di wilayah hulu seperti Wonogiri selatan, hujan masih belum merata. Ia memprediksi, air di WGM akan meningkat mulai bulan Januari-Maret 2012.

Sementara itu, dari dua turbin PLTA yang ada, baru satu turbin yang dapat dijalankan karena volume air yang masih sedikit. Saat ini, untuk menggerakkan satu turbin tersebut, air yang dialirkan yakni 24 meter kubuk per detik yang menghasilkan listrik empat mega watt. Jumlah itu tergolong sedikit dibanding dengan kemampuan dua turbin secara maksimal yang mencapai 12,4 mega watt dengan aliran air 56-59 meter kubik per detik.

Advertisement

Di sisi lain, pihaknya juga masih melakukan pengerukan sampah yang terbawa dari aliran sungai ke waduk. Hal itu dilakukan agar tidak mengganggu kinerja turbin milik PLTA. “Kami akan terus melakukan pengerukan sampah hingga tinggi air waduk mencapai 133-134 sentimeter. Jika sudah setinggi itu, maka tidak akan mengganggu kinerja turbin,”paparnya.

(aak)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif