SOLOPOS.COM - Anggota Komisi II DPRD Sukoharjo (dari kanan ke kiri), Suhardi, Hasman Budiadi dan Sarjono berbincang-bincang dengan pemilik pangkalan elpiji 3 kg di Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo saat sidak dugaan kelangkaan elpiji di masyarakat, Jumat (17/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Anggota Komisi II DPRD Sukoharjo (dari kanan ke kiri), Suhardi, Hasman Budiadi dan Sarjono berbincang-bincang dengan pemilik pangkalan elpiji 3 kg di Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo saat sidak dugaan kelangkaan elpiji di masyarakat, Jumat (17/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Anggota Komisi II DPRD Sukoharjo (dari kanan ke kiri),
Suhardi, Hasman Budiadi dan Sarjono berbincang-bincang dengan pemilik
pangkalan elpiji 3 kg di Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo
saat sidak dugaan kelangkaan elpiji di masyarakat, Jumat (17/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

SUKOHARJO – Kelangkaan elpiji 3 kilogram (kg) yag terjadi dua pekan terakhir diduga karena faktor ketakutan masyarakat akan kenaikan harga. Ketakutan itu wajar karena pemerintah terus-menerus melontarkan wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Akibatnya, warga menambah pembelian tabung gas untuk cadangan. Dari
lima hari sekali membeli tabung gas saat ini menjadi sehari atau dua
hari membeli lagi walau gas belum habis.

Hal ini menjadi kesimpulan inspeksi mendadak DPRD Sukoharjo yang dipimpin Ketua Komisi II Hasman Budiadi ke tingkat pengecer, agen dan SPBE (Stasiun Pengisian Bahan Elpiji), Jumat (17/5/2013). Didampingi anggota Komisi II yang lain, Sarjono dan Suhardi, Hasman meminta pengurus Himpunan Pengusaha Swasta Nasional Minyak dan Gas, Hiswana Migas, Sukoharjo mendata secara riil kebutuhan pasokan gas bersubsidi.

“Persoalan kelangkaan elpiji berada di tingkat bawah bukan di tingkat
agen atau SPBE. Hasil sidak, pengiriman elpiji bersubsidi dari SPBE ke agen maupun pangkalan lancar. Bahkan ada penambahan kuota,” ujar
Hasman.

Hasman menduga, selain spekulasi dari pemakai elpiji 3 kg, kelangkaan
dimungkinkan disebabkan adanya pengalihan pengguna elpiji 12 kg ke
elpiji 3 kg. Politisi PKS ini meminta pemerintah memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat. “Jangan selalu mewacanakan kenaikan BBM karena berimbas pada kepanikan masyarakat,” tegasnya.

Pengelola SPBE Anugerah Terang Abadi, Desa Parangjoro, Grogol, Diana E Wijaya dan Robert Listijo Suputro menyatakan, dropping elpiji dari Pertamina masih lancar. Dia juga menegaskan tidak menimbunnya. “Elpiji datang ke SPBE langsung didistribusikan ke agen-agen sesuai urutan antrean. Tidak pernah ada pembatasan pengisian,” tukasnya.

Sementara itu, Kabid Elpiji 3 kg Hiswana Migas Soloraya, Budi Prasetyo mengatakan, sejak 15 Mei kuota tabung gas elpiji 3 kg di Sukoharjo ditambah. Dari sehari 19.421 tabung menjadi 21.230 tabung/hari. Dia mengaku heran, walau sudah ditambah ternyata masih terjadi kelangkaan di tingkat bawah. “Kami mohon dukungan anggota Dewan agar ada pengawasan secara ketat terhadap pasokan elpiji 3 kg dari luar Sukoharjo.”

Dia menyatakan, kelangkaan dimungkinan karena produksi UKM meningkat
dan pengalihan penggunaan dari gas 12 kg menjadi elpiji 3 kg.

Ditambahkan oleh pemilik agen elpiji 3 kg, PT Retno Wulandari, King
Hadiyanto, semua agen dan pangkalan tak berani menimbun karena akan
terkena sanksi pemutusan. “Setiap sebanyak 2.047 tabung gas habis
terdistribusi ke 46 pangkalan. Jika pasokan itu tak habis akan
diperingatkan.”

Dia menjamin, agen dan pangkalan tak berani menimbun. “Kalau menimbun
risiko yang ditanggung cukup berat, langsung dicabut. Padahal
pendapatan mereka (agen dan pangkalan) berkisar R 2,5 miliar hingga
Rp5 miliar/bulan,” katanya. Sedangkan pemilik pangkalan elpiji di Langenharjo, Lukman Suratman mengaku pasokan elpiji 3 kg dua bulan terakhir dikurangi. “Biasanya setiap hari saya dikirim 400 tabung tetapi dua bulan terakhir hanya 120 tabung per hari. Sekarang saja ada 700 tabung elpiji 3 kg kosong. Kemarin sebagian saya jual daripada menumpuk,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya