SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN–Pasokan elpiji berukuran tiga kilogram di Sragen meningkat sampai 300% mulai, Rabu (1/8/2012). Kenaikan pasokan elpiji sampai tiga kali lipat itu bertujuan untuk memenuhi permintaan elpiji menjelang Lebaran agar tidak terjadi kelangkaan barang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kabid Pembinaan Perdagangan Dinas Perdagangan Sragen, Rihandayani, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (31/7/2012), mengungkapkan kuota elpiji harian semula hanya 11.000-an unit menjadi 12.175 unit per hari untuk 20 kecamatan. Mulai 1 Agustus ini, kuota harian itu, kata dia, dinaikan tiga kali lipat, yakni menjadi 36.525 buah tabung per hari.

“Naiknya kuota harian itu nanti dibagi ke semua agen dan di-breakdown ke pangkalan masing-masing. Sedikitnya ada delapan agen dari dua produsen yang memasok kebutuhan elpiji bagi masyarakat di 20 kecamatan. Produsen itu terdapat di SPBE Banaran Kecamatan Sambungmacan dan di SPBE Sumberlawang,” ujarnya.

Dalam distribusi elpiji, terang dia, tidak ada sistem rayonisasi bagi agen maupun pangkalan seperti yang terjadi pada sistem distribusi pupuk. Distribusi elpiji ke konsumen ini, menurut dia, mengikuti pola distribusi minyak tanah yang sudah terbangun sejak lama.

Sering Terlambat

Menurut dia, penambahan kuota tahun ini sama dengan penambahan kuota tahun sebelumnya. Dia menambahkan penambahan kuota itu selalu dilakukan setiap tahun menjelang Lebaran. Hal itu, lanjut dia, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang meningkat menjelang Lebaran.

“Jadi penambahan kuota ini untuk mengantisipasi kelangkaan saja. Budaya masyarakat menjelang Lebaran itu tingkat konsumtifnya meningkat. Masyarakat biasa memasak dalam jumlah besar menjelang Lebaran. Biasanya tidak buat kue, menjelang Lebaran buat kue. Biasanya tidak masak besar, Lebaran masak besar untuk keluarga yang pulang,” tuturnya.

Terpisah, pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pilangsari dan Nglangon, Ari Anggoro, mengungkapkan pasokan elpiji tiga kilogram ke dua SPBU yang dikelolanya sering terlambat sehingga banyak konsumen yang kecele. Kebutuhan harian elpiji di setiap SPBU, kata dia, mencapai 300-an buah.

“Hari ini [kemarin] saja tidak dipasok lagi. Terpaksa kami harus mengembalikan konsumen yang beli. Jumlahnya ya banyak. Kalau sehari tidak dipasok, ya sekitar 300-an orang yang dikembalikan. Bagi kami yang penting pasokan lancar. Kami tidak perlu menaikan kuota asalkan pasokan lancar. Permintaan menjelang Lebaran biasanya memang naik tajam,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya