WONOGIRI — Harga elpiji 3 kilogram (kg) di sejumlah daerah di Wonogiri naik tajam. Dari harga semula Rp12.750-Rp13.000/tabung dalam beberapa hari terakhir harga elpiji 3 kg menembus Rp15.000-Rp17.000/tabung.
Warga Lingkungan Sukorejo, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Heri Adi, mengatakan sejak tiga hari terakhir harga elpiji 3 kg bergerak naik. Kenaikan harga tersebut terjadi hampir di semua toko/pengecer penjual elpiji 3 kg.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
“Contohnya di Pasar Kota Wonogiri. Biasanya satu tabung paling mahal Rp13.000, sekarang kok jadi Rp15.000. Bahkan ada yang Rp17.000/tabung. Saya heran apa barangnya tidak ada?” ungkap Heri, kepada Solopos.com, Senin (18/3/2013) sore.
Selain naik harga, menurutnya, pasokan elpiji 3 kg juga sering tersendat. Kondisi itu sangat menyulitkan masyarakat. Apalagi, di tengah kenaikan harga hampir semua kebutuhan sehari-hari, mulai dari bawang putih, bawang merah dan cabai. Menurutnya, beban masyarakat menjadi bertumpuk-tumpuk.
Sementara itu, tidak hanya di Kecamatan Wonogiri, kenaikan harga elpiji 3 kg juga terpantau di Kecamatan Girimarto dan Purwantoro. Di dua kecamatan tersebut kenaikan harga terjadi dalam waktu yag tidak bersamaan.
Menurut warga Kelurahan Gemawang, Kecamatan Girimarto, Ning, kenaikan harga elpiji 3 kg menjadi Rp16.000/tabung terjadi kurang dari sepekan terakhir.
Sedangkan di Purwantoro, warga Desa/Kecamatan Purwantoro, Wardi, mengungkapkan kenaikan harga telah terjadi lebih dari tiga pekan terakhir. Baik Heri, Ning, maupun Wardi, berharap kenaikan harga elpiji 3 kg bisa dikendalikan. Mereka meminta harga elpiji kembali normal.
Menanggapi kabar kenaikan harga elpiji 3 kg tersebut, Kabid Elpiji 3 kg Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswanamigas) Soloraya, Budi Prasetyo, mengatakan akan menyelidiki penyebab kenaikan harga elpiji yang mencapai 30% itu.
Pasalnya, menurut dia, kenaikan harga elpiji 3 kg tersebut hampir tidak masuk akal sebab stok elpiji di Wonogiri dalam keadaan melimpah.