SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, ikut menyaksikan pelaksanaan ijab kabul salah satu pasangan calon pengantin saat digelar nikah massal yang digelar Baznas Klaten di aula Masjid Raya Klaten, Senin (12/9/2022). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Klaten menggelar kegiatan nikah massal bertajuk Baznas Klaten Mantu di aula Masjid Raya Klaten, Senin (12/9/2022). Saking bermanfaatnya acara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengapresiasi langkah Baznas Klaten dan berharap kegiatan itu bisa diperbesar dengan menyasar lebih banyak lagi kepada pasangan suami-istri yang belum legal secara agama maupun negara.

Berdasarkan pantauan, pada kegiatan bertajuk Baznas Klaten Mantu itu ada 12 pasangan calon pengantin yang mengikuti nikah massal tersebut. Proses pernikahan digelar menggunakan adat Jawa.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Prosesi akad nikah diawali dengan belasan calon pengantin itu diarak menggunakan becak dari kompleks Gedung Sunan Pandanaran Klaten/RSPD Klaten menuju aula Masjid Raya Klaten sebagai lokasi akad nikah sekaligus resepsi.

Sekretaris Baznas Klaten, Wahyudi Martono, mengatakan kegiatan itu digelar sebagai bentuk kehadiran Baznas terhadap persoalan sosial yang ada di masyarakat, salah satunya masih ada pasangan yang hidup serumah namun belum menikah secara syar’i dan regulasi.

Wahyudi menjelaskan belasan pasangan itu mengikuti pernikahan secara gratis dengan seluruh rangkaian acara pernikahan ditanggung Baznas, termasuk mas kawin.

Baca Juga: Baznas Klaten Mantu bakal Diikuti Calon Pengantin Usia 80 Tahun

“Masing-masing pasangan mendapatkan mas kawin berupa seperangkat alat salat senilai Rp300.000 dan uang tunai Rp500.000,” kata Wahyudi Martono, Senin.

Di antara pasangan yang mengikuti nikah massal, pasangan Ranto Wardoyo-Wartini menjadi pasangan tertua. Ranto berumur 84 tahun dan Wartini, 57. Selayaknya manten anyar, pasangan itu terlihat semringah mengikuti prosesi pernikahan.

Ranto-Wartini merupakan warga Dukuh Kranggan, Desa Sedayu, Kecamatan Tulung. Pasangan itu sebelumnya sudah menikah kemudian berpisah.
Ranto dan Wartini masing-masing kemudian memiliki pasangan.

Setelah suami-istri masing-masing meninggal dunia, Ranto dan Wartini berpasangan lagi. Namun, pernikahan mereka tak tercatat secara resmi lantaran terkendala administrasi.

Baca Juga: Sah! Begini Prosesi Nikah Massal 12 Pasangan Pengantin di Masjid Raya Klaten

“Nikahnya dulu itu tidak mendapatkan surat dari kecamatan karena surat talak hilang. Mungkin lima tahunan [serumah lagi] kemudian ada program ini,” kata Ranto saat ditemui wartawan.

Ranto mengatakan awalnya mengetahui program nikah yang digelar Baznas dari seorang guru MTs yang menemuinya.

“Dari guru MTs Jatinom itu menawari saya kalau ada program seperti ini mau enggak. Ya saya mau,” jelas Ranto.

Ranto dan Wartini selama ini bekerja sebagai petani. Mereka menggarap lahan dan kini ditanami palawija.

Baca Juga: Musisi jalanan Klaten gelar nikah massal

Disinggung bulan madu, Ranto mengatakan seusai ijab kabul langsung pulang dan ngarit.

“Setiap hari saya bekerja sebagai petani. Sekarang yang kuat macul istri saya. Mangke bibar niki mantuk lek ngarit. Lha njih meh ngopo melih,” ujar dia.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, berharap kegiatan itu bisa diperluas dengan menyasar lebih banyak lagi pasangan suami-istri yang kini belum legal secara agama dan negara.

“Kegiatan mulia ini patut ditingkatkan dan volumenya bisa ditambah. Sasaran ini belum ke semua kecamatan. Pasti, masih ada kasus yang seperti ini sehingga bisa dilegalkan secara agama dan negara. Ini menjadi nikmat dunia dan akhirat,” kata Mulyani.

Baca Juga: Program Kecantol Kamu Karanganom Klaten Makin Diminati Calon Pengantin

Mulyani mengatakan Pemkab Klaten melalui APBD Klaten akan ikut berkontribusi menggelar kegiatan serupa.

“Harapan saya seluruh pasangan suami-istri di Klaten sudah sah secara agama maupun negara. Kalau pun toh masih ada yang belum, Pemkab Klaten bersama Kemenag dan Baznas akan menyelenggarakan kegiatan yang lebih besar lagi,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya