SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

Solopos.com, KLATEN — Dalam sehari, petugas Damkar Klaten menangani dua kali evakuasi ular. Evakuasi ular di atap rumah warga dan kandang ternak warga berlangsung, Senin (10/10/2022).

Salah satu anggota regu 3 Damkar Klaten, Irwan Santosa, mengatakan ular memiliki karakteristik bertelur pada bulan September. Saat bertelur, hewan melata itu mencari tempat yang banyak sumber makanan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Sumber makanan ular itu biasanya di dekat permukiman. Sumber makanan seperti kadal, katak, cacing, tikus, dan lain-lain,” kata dia kepada Solopos.com, Senin.

Untuk antisipasi ular bersarang pada bagian dalam atau lingkungan rumah, Irwan menyarankan agar dilakukan pembersihan lingkungan sesering mungkin. Tujuannya tak lain meminimalisasi tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang ular.

Pembersihan rutin diimbau dilakukan di dalam rumah. Salah satunya dengan menggunakan pewangi lantai atau cairan pel berbau menyengat ketika mengepel lantai.

Baca Juga: Biawak Berkeliaran di Halaman Rumah Warga Ngawen, Damkar Klaten Turun Tangan

“Ular cenderung tidak betah ketika ada bau menyengat. Kalau soal garam, memang masih ada yang percaya bahwa garam bisa digunakan mengusir ular. Itu tidak benar. Garam tidak berefek ke ular,” kata dia.

Dilansir dari wikipedia, Senin (10/10/2022), ular adalah kelompok reptilia tidak berkaki dan bertubuh panjang yang tersebar luas di dunia. Manusia sebenarnya tidak usah takut pada ular karena ular sendiri yang sebenarnya takut pada manusia. Ular tidak dapat mengejar manusia, gerakannya yang lamban bukan tandingan manusia.

Rata rata ular bergerak sekitar 1,6 km per jam, jenis tercepat adalah ular mamba dari Afrika yang bisa lari dengan kecepatan 11 km per jam. Sedangkan manusia, sebagai perbandingan, dapat berlari antara 16–24 km per jam.

Sebagaimana diketahui, evakuasi ular dari atap rumah warga dilakukan regu 3 Damkar Klaten di salah satu rumah warga Dukuh/Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Senin dini hari. Awalnya, pemilik rumah menghubungi nomor ponsel markas Damkar Klaten melaporkan keberadaan seekor ular di atap rumahnya, Senin sekitar pukul 00.15 WIB.

Baca Juga: 3 Hari Tak Bisa Copot Cincin, Pemuda Belang Wetan Datangi Damkar Klaten

Menindaklanjuti laporan itu, tim Damkar Klaten langsung mendatangi lokasi. Tak ada kendala bagi petugas Damkar Klaten saat mengevakuasi ular jenis pityas corros sepanjang 1,5 meter dari atap rumah itu.

Sementara itu, regu 1 Damkar Klaten mengevakuasi seekor ular jenis sanca kembang (Malayopython reticulatus) menindaklanjuti laporan salah satu warga Dukuh Tegalsari, Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk. Laporan diterima tim Damkar Klaten sekitar pukul 09.30 WIB. Ular yang dievakuasi sepanjang 3 meter.

“Ada seekor ular yang dijumpai di dalam kandang ternak milik warga Karangpakel. Selama proses evakuasi tidak ada kendala,” kata Kabid Damkar Satpol PP dan Damkar Klaten, Sumino, Senin.

Setelah tertangkap, ular lantas dibawa ke markas Damkar Klaten. Selanjutnya, ular akan dilepasliarkan ke lokasi yang lebih aman dan jauh dari permukiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya