SOLOPOS.COM - Guru SMP Negeri 13 Solo, Daryoto Handayu mengoperasikan laptop saat memberikan penjelasan kepada siswa saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekaligus Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di sekolah, Rabu (24/11/2021). Di tengah kondisi pandemi Covid-19, guru didorong memanfaatkan tunjangan sertifikasinya untuk pengembangan penguasaan teknologi. (Solopos/ Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Epidemiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr Tonang Dwi Ardyanto, mengatakan PTM 100% di sekolah tetap berisiko meski risiko itu sudah mengecil dengan adanya vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun.

Namun, ia juga mengakui menyelenggarakan PTM memang sebuah pilihan yang tidak mudah. Proses pembelajaran di sekolah tetap harus segera dilaksanakan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Ini memang pilihan tidak mudah, tidak ada yang 100% aman. Namun kalau pendidikan tidak segera dimulai ya juga suatu hal yang berat,” jelas Tonang saat ditemui Solopos.com, Kamis (6/1/2022).

Baca Juga: PTM 100% Pelajar SMP Kota Solo Dimulai Pekan Depan, Siap-Siap Ya…

Tonang mengungkapkan anak-anak usia 1-12 tahun punya antibodi lebih bagus. Sebagian dari mereka juga ada yang pernah terkena virus, namun anak-anak cenderung lebih kuat.

Pada sisi lain, anak-anak usia 12 tahun ke atas mayoritas sudah divaksin Covid-19 sehingga PTM boleh dilaksanakan meski tetap berisiko. Ia menilai risiko itu saat ini sudah cukup mengecil.

“Kita harus pikirkan anak-anak yang kalau pembelajaran daring, tidak punya sarana. Makanya, pemerintah memulai PTM, tentu dengan persyaratan-persyaratan dan risiko yang sudah mengecil. PTM 100% juga ada risiko. Tidak ada pilihan yang mudah. Namun membiarkan anak-anak terus belajar dari rumah, ya nuwun sewu, berat juga,” imbuhnya.

Baca Juga: Pelajar SMA-SMK Solo Keluhkan Durasi PTM Terlalu Singkat, Minta Tambah

Protokol Kesehatan

Hal terpenting, menurut Tonang, dalam penyelenggaran PTM adalah tetap harus menaati persyaratan dan peraturan yang ditetapkan, terutama protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Kalau ada yang menyebut PTM sudah boleh, lalu sudah tidak pakai masker, itu yang salah, enggak boleh itu. Prokes tetap harus jalan. Perihal menjaga jarak, ya konsekuensi lebih. Prokes dasarnya ya memakai masker dan mencuci tangan,” ujarnya.

Baca Juga: Sekolah di Solo Boleh PTM Tiap Hari, IDAI Keluarkan Sederet Rekomendasi

Sebagai informasi, sekolah di Kota Solo mulai semester genap tahun ajaran 2021/2022 ini sudah boleh menyelenggarakan PTM dengan 100% kapasitas ruang kelas. Hal itu rencananya dimulai di jenjang SMP pada pekan depan.

Dinas Pendidikan Kota Solo sudah menyiapkan pedoman khusus untuk penyelenggaraan PTM 100% ini. Hal itu termasuk penyiapan sarana prasarana yang mendukung pengaturan jaga jarak sehingga tidak terjadi kerumunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya