SOLOPOS.COM - Siswa SDN 2 Tlogolele, Boyolali saat mengikuti permaianan dalam rangka trauma healing di halaman sekolah setempat, Rabu (15/3/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Seratusan siswa SDN 2 Tlogolele menyambut kedatangan aparat dari Polres Boyolali, prajurit TNI, Pemerintah Desa (Pemdes) Tlogolele, dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Selo di sekolah setempat, Rabu (15/3/2023).

Para siswa itu langsung antusias mendatangi mobil polisi yang terparkir di depan halaman sekolah mereka. Setelah puas melihat mobil polisi, mereka diajak berjajar untuk apel.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kemudian mereka diminta untuk membuat lingkaran besar. Lalu seorang anggota kepolisian mengajak bermain seperti menari pinguin dan bermain tepuk tangan. Para siswa terlihat tertawa di tengah suasana Gunung Merapi yang masih terus mengeluarkan awan panas guguran pertanda sedang punya gawe.

Kepala Bagian Personalia SDM Polres Boyolali, Kompol Erwin Darminta, mengungkapkan permainan yang dilakukan siswa SDN 2 Tlogolele bersama dengan personel Polres Boyolali merupakan sebagai wujud trauma healing.

Kegiatan tersebut bermaksud agar siswa tetap tenang dan konsentrasi walau tempat mereka mencari ilmu terdampak hujan abu vulkanik Gunung Merapi. Selain itu, Polres Boyolali juga ingin memberikan motivasi kepada siswa SDN 2 Tlogolele dalam menuntut ilmu.

“Dengan harapan anak-anak sebagai masa depan bangsa supaya tidak terganggu dengan kejadian alam tersebut,” terangnya.

Kompol Erwin mengungkapkan pemilihan SDN 2 Tlogolele sebagai tempat untuk trauma healing karena sekolah tersebut menjadi sekolah terdekat dengan Gunung Merapi. Jarak sekolah tersebut hanya sekitar empat kilometer dari Gunung Merapi.

Sementara itu, Kepala SDN 2 Tlogolele, Nur Kholiq, menyambut gembira dengan apa yang dilakukan oleh Polres Boyolali kepada 117 siswanya. Ia juga mengungkapkan terima kasih kepada Polres Boyolali dan stakeholder terkait yang mengadakan trauma healing di sekolahnya.

“Harapan kami dengan adanya trauma healing pada hari ini semoga siswa di sini kembali ceria seperti sedia kala sebelum erupsi,” kata dia.

Ia mengungkapkan beberapa anak memang menjadi takut bergerak dengan leluasa karena adanya abu vulkanik yang menimpa rumah dan sekolah mereka. Dampak abu vulkanik saat ini sebenarnya belum separah erupsi yang lalu-lalu, namun sebelum dibersihkan tim gabungan sempat mengganggu aktivitas belajar mengajar.

“Ketebalan abu di lingkungan sekolah sekitar 1,5 sentimeter. Kami berdoa saja mudah-mudahan erupsi Gunung Merapi segera berhenti dan kami bisa menjalankan proses belajar mengajar seperti biasanya,” ujarnya.

Salah satu siswa, Dimas Adi, mengungkapkan rasa gembiranya karena bisa bermain bersama tim Polres Boyolali. Sebelumnya ia mengaku sedikit takut untuk beraktivitas di tengah abu vulkanik yang berada di sekitarnya.

“Hari ini asyik sekali. Setelah bermain kami dapat makanan dan minuman, kemudian dapat buku juga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya