SOLO – Di tengah polemik yang kini menyelubungi mobil Esemka, dukungan tetap berdatangan. Kali ini seorang dosen Politeknik Manufaktur (Polman) Ceper, Klaten, Joko Istiyanto yang merupakan juara nasional pemuda pelopor tahun 2007 bidang teknologi tepat guna dan hemat enerji, didampingi Hussein Syifa, pengurus Koperasi Batur Jaya, Ceper, Klaten, menyumbangkan karyanya bernama Fuel Eficiency Maximum (Femax) Combo. Produk yang sudah disertifikasi hak paten itu berfungsi untuk menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BMM) pada kendaraan sekaligus mengurangi kandungan negatif gas buang.
Ilustrasi (productsdb.com)
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Sebelumnya saya sudah koordinasi dengan Pak Jokowi dan pihak PT SMK. Kedatangan saya untuk memberikan alat saya Femax kepada Esemka secara gratis sejumlah yang dibutuhkan,” katanya. Joko menyarankan untuk mengurangi racun gas buang bisa juga menggunakan catalytic converter yang sudah banyak dikembangkan industri kecil di Sayangan, Purwokerto. Harga satu catalytic converter cukup terjangkau, sekitar Rp5 juta.
Sedangkan Hussein Syifa, praktisi pengecoran logam asal Ceper menyatakan Koperasi Batur Jaya dan Polman Ceper mendukung dan siap bekerja sama untuk pengembangan mobil Esemka sebagai embrio mobil nasional. “Saya yakin dengan keterlibatan banyak pihak ini bisa kita lakukan. Bila ada kerja sama antarkluster kita siap lakukan,” tegas dia.
JIBI/SOLOPOS/Kurniawan
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
