Soloraya
Rabu, 7 Maret 2012 - 10:47 WIB

ESEMKA: Mobil Mercedes pun Pernah Tak Lolos Uji

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Mobil Esemka Rajawali (Agoes Rudianto(JIBI/SOLOPOS)

SOLO – Perkembangan nasib mobil Esemka rupanya terus menarik perhatian banyak pihak. Kali ini seorang warga Jerman yang tinggal di Gemblegan, Solo, Georg Kircher, mendatangi Griya Solopos dan menyatakan dukungannya terhadap upaya pengembangan mobil hasil garapan para siswa SMK tersebut.

Advertisement

Menurut alumnus Universitas Koln ini, maraknya anggapan dan pendapat miring mengenai ketidaklulusan mobil rakitan siswa SMK dalam uji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) membuatnya risau. Pasalnya, di negara-negara maju seperti Jerman produksi mesin rakitan mobil dengan merk terkenal pun melibatkan banyak pihak. “Mercedes Benz, Porsche, Audi tidak ada yang memproduksi seluruh komponennya sendiri. Kalau semua diproduksi sendiri biayanya terlalu mahal,” jelas lulusan bidang elektrik mekanik yang cukup lancar berbahasa Indonesia ini.

Menurutnya, ide positif produksi mobil nasional di Solo ini harus didukung sepenuhnya oleh semua elemen mayarakat. Mengenai tidak lolosnya mobil Esemka dalam uji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) beberapa waktu lalu, merupakan hal yang lumrah. Mobil-mobil sekelas Mercedes pun pernah mengalaminya. “Di Jerman, ujiannya netral dari campur tangan pemerintah. Mercedes tipe A pernah mengalami kegagalan ujian kelaikan mobil itu. Tetapi bukan di Jerman, di Swedia,” paparnya.

Georg memaparkan, contoh kasus yang dialami mobil Mercedes A-class ini sedikit berbeda dengan mobil Esemka. Ketika menjalani uji kelaikan di negara asalnya, Jerman mobil itu lolos. Ketika sudah diproduksi massal dan akan dipasarkan di Swedia, di Swedia dilakukan tes ulang untuk menguji ketangguhan mobil ini. “Saat dikemudikan dengan kecepatan tinggi mobil itu terbalik. Mobil terpaksa harus ditarik dari peredaran,” terang dia.

Advertisement

Kegagalan dalam produksi industri merupakan hal yang lumrah menurutnya. Semua pihak pernah mengalaminya, bahkan produsen dengan merk terkenal sekalipun. Ketidaktahuan masyarakat ini perlu diluruskan, pasalnya terlanjur banyak pendapat miring dan cibiran terhadap mobil Esemka di masyarakat. “Masyarakat harus mendukung ide positif ini. Solo akan berkembang menjadi kota teknik karena sudah ada Solo Techno Park. Jangan malah menyebarkan pendapat berbau pesimisme. Sayang sekali itu,” sesalnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif