Soloraya
Kamis, 12 Januari 2012 - 10:18 WIB

Esemka Tak Boleh Dikuasai Investor Kakap

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joko Widodo (JIBI/SOLOPOS/dok)

Joko Widodo (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO — Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), menegaskan industri yang menaungi Kiat Esemka bukanlah industri manufaktur besar seperti halnya industri kendaraan roda empat yang sudah lebih dulu ada dan memiliki merk yang kuat atau branded. Produksi Kiat Esemka nantinya berupa industri rakyat yang melibatkan industri kecil di beberapa daerah. Misalkan Ceper, Klaten, Tegal, Solo, Mojokerto dan kota lainnya.
Advertisement

“Sekarang ini kami masih menyusun business plan-nya. Ya realistis saja. Ini masih dihitung yang pesan berapa, kapasitas produksinya berapa, orientasi pasarnya bagaimana. Tempatnya di mana. Nanti sambil menunggu uji emisi dan syarat lainnya sudah beres. Kiat Esemka siap diproduksi massal,” kata Jokowi saat dihubungi Rabu malam.

Banyaknya investor yang berniat meminang Kiat Esemka, tak membuat produsen Kiat Esemka terburu-buru menentukan pilihan. Jokowi yang juga menjadi brand ambasador Kiat Esemka mengatakan mobil tersebut tak membutuhkan investor besar.

Untuk memproduksi massal Kiat Esemka, tandas dia, tak dibutuhkan dana triliunan rupiah. “Modalnya enggak sampai triliunan. Paling berapa, miliaran. Angka persis belum tahu. Karena ini masih kami hitung. Kapasitas produksi 300 unit kan pasti berbeda dengan yang 1.000 unit. Jadi saya belum bisa menyebut angkanya. Masih dilihat dulu hitung-hitungannya,” ujarnya.

Advertisement

Produksi mobil tersebut nantinya akan di bawah naungan PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK). Perusahaan itu merupakan perusahaan mandiri bukan di bawah naungan Pemkot Solo. “Saya hanya memfasilitasi saja. Nanti tidak ada itu istilah PT SMK nyumbang ke Pemkot,” tukasnya.

Jangka panjang dari industri rakyat ini yakni terbukanya lapangan kerja yang makin luas. Diharapkan semua perizinan, rencana bisnis, maupun produksi Kiat Esemka sudah bisa rampung diselesaikan pada tahun ini, sehingga mobil kebanggaan wong Solo itu sudah bisa dipasarkan.

JIBI/SOLOPOS/Rini Yustiningsih

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif