SOLOPOS.COM - Sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) banjir di Dusun Ngentak, Desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar tak berfungsi. Foto diambil Kamis (2/3/2023) sore. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Warga Dusun Ngentak, Desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar ketir-ketir banjir susulan. Parahnya, alat peringatan dini bencana atau early warning system (EWS) yang ada di lokasi tak berfungsi.

Dusun Ngentak sempat direndam banjir akibat luapan anak Bengawan Solo pada Kamis (2/3/2023) dini hari. Warga Dusun Ngentak, Mustajab, 27, mengatakan air mulai masuk rumahnya pukul 00.00 WIB. Padahal lantai bangunan rumahnya dari jalan sudah ditinggikan hingga setengah meter.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Air yang masuk rumah sudah semata kaki. Kalau dari jalan ketinggian air ya sudah 60 sentimeteran,” katanya ketika dijumpai Solopos.com, Kamis sore.

Kondisi air mulai surut dan tak lagi merendam rumahnya sejak Kamis pagi. Meski demikian, luapan air sungai masih menggenangi jalan perkampungan setempat. Melihat kondisi ini, warga pun siaga jika terjadi banjir susulan. Apalagi intensitas hujan yang tinggi mengguyur wilayah tersebut.

Mustajab mengaku sudah mengamankan enam ekor Kambing nya ke lokasi yang lebih aman jika sewaktu-waktu muncul banjir lagi. Selain itu, dia juga telah mengamankan barang dan surat-surat berharga. Barang elektronik seperti televisi diamankan di atas lemari.

Dia menyayangkan tidak berfungsinya early warning system (EWS). Padahal alat itu sangat penting bagi warga untuk bersiap saat air sungai mulai meluap dan masuk ke rumah warga. “Tidak tahu alatnya rusak atau tidak. Tapi yang jelas kalau banjir tidak pernah berbunyi,” katanya.

Dalam satu bulan terakhir banjir sudah dua kali telah merendam rumah Mustajab. Banjir pertama jauh lebih besar dengan ketinggian air masuk ke rumah mencapai lutut orang dewasa. Dia berharap peringatan dini banjir bisa berfungsi sehingga warga mengetahui kapan datangnya banjir.

Hal senada disampaikan warga lainnya, Mita Mustikasari, 34. Ia menyampaikan EWS sudah lama tak berfungsi setiap banjir melanda. Padahal EWS yang terpasang di pagar rumahnya rutin dicek oleh petugas. “Saya juga heran kalau tiap banjir tidak pernah berbunyi. Tidak tahu apakah rusak atau bagaimana,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya