SOLOPOS.COM - Relawan Bolone Mase Laweyan, Solo, melakukan konsolidasi untuk menguatkan penggalangan dukungan kepada Capres Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Kamis (23/11/2023) malam. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO–Dugaan terjadinya teror terhadap sukarelawan Bolone Mase di Kota Solo memunculkan fakta baru.

Presidium Relawan Bolone Mase Solo, Suwarjo, mengungkapkan tindakan yang disebut sebagai teror atau intimidasi dilakukan empat orang. Mereka datang ke rumah salah satu sukarelawan Bolone Mase di Kecamatan Banjarsari.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Mereka mengendarai mobil warna hitam yang terbilang bagus. Selanjutnya mereka turun dari mobil dan menuju ke depan rumah sukarelawan itu. Kendati mengetahui rumah tersebut digembok, mereka nekat memegang gemboknya.

Mereka juga memfoto rumah sukarelawan tersebut. Penjelasan itu disampaikan Suwarjono saat diwawancara wartawan di sela-sela konsolidasi Relawan Bolone Mase Kecamatan Laweyan, Kamis (23/11/2023) malam.

“[Pelaku] Bukan orang Solo kelihatannya. Mobilnya mewah. Iya pakai mobil. Kebetulan tuan rumah sedang tidak di rumah, lalu ada tetangga yang mengingatkan kenapa pagar yang sudah digembok sampai di oglek-oglek,” ujar dia.

Tetangga sukarelawan Bolone Mase menegur terduga pelaku lantaran mereka juga memfoto rumah itu. Padahal bila melihat kondisi pagar rumah yang digembok bisa diketahui si tuan rumah sedang tak ada di tempat.

“Bahkan sampai memfoto rumah itu. Sehingga tetangga akhirnya menegur. Ada empat orang dari mobil yang sama. Mobil apa tidak tahu, tapi bagus, warna nya hitam. Kami imbau teman-teman relawan tetap santun,” seru dia.

Namun, kewaspadaan tidak boleh diabaikan. “Bentuknya memang tidak frontal, tapi harus waspada dan hati-hati. Selama kita berbuat baik tidak menerjang hukum, tidak mem-bully insya Allah aman. Intimidasi tekanan itu hal wajar,” urai dia.

Suwarjo mengingatkan para sukarelawan tidak bermain kotor saat menggalang dukungan masyarakat. “Pesan Mas Gibran Bolone Mase tetap santun dalam melayani masyarakat, hindari berita hoak, dan fitnah,” tandas dia.

Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka, di tempat terpisah mengungkapkan adanya sukarelawannya yang mendapat intimidasi dari orang yang tidak bertanggungjawab. Untuk mencegah terulangnua tindakan serupa, semua rumah sukarelawan dia dipasangi kamera CCTV.

“Relawan saya juga diintimidasi. Kami diam-diam saja,” kata Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (20/11/2023).

Dia menjelaskan banyak bentuk intimidasi, namun suami Selvi Ananda itu tidak menjelaskan detail bentuk intimidasi yang diterima relawannya. Gibran lebih memilih diam daripada menceritakan serangan kepada wartawan.

“Pekan lalu saya pasang kamera CCTV di rumah semua ketua relawan. Wis enggak usah diceritain. Kami diam-diam aja,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya