Soloraya
Senin, 21 Juni 2021 - 20:04 WIB

Fakta Menarik PG Mojo Sragen, Ternyata Pernah Diminta Tutup Oleh Eks Wapres Jusuf Kalla

Muh Khodiq Duhri  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pencinta sepeda lipat tiba di Pabrik Gula PG Mojo dalam kegiatan Jelajah Sukowati, Minggu (12/1/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Pabrik Gula atau PG Mojo, Sragen, saat ini masih berproduksi meski usianya sudah sangat tua, tepatnya 138 tahun. Pada musim giling 2021, PG Mojo menargetkan produksi 18.711 ton gula.

Penggilingan tebu yang dimulai setelah Lebaran itu dilakukan selama 98 hari dengan potensi tebu sebanyak 275.525 ton. Tebu itu dari kebun lahan seluas 4.479 hektare di wilayah Kabupaten Sragen.

Advertisement

PG Mojo merupakan satu dari dua pabrik gula yang berdiri di Bumi Sukowati. Sebelumnya, Sragen juga pernah memiliki PG Kedungbanteng di wilayah timur tepatnya Kecamatan Gondang.

Baca Juga: Mayat Membusuk Ditemukan di Sragen, Ketahuan karena Baunya Sampai ke Warung Makan

Advertisement

Baca Juga: Mayat Membusuk Ditemukan di Sragen, Ketahuan karena Baunya Sampai ke Warung Makan

PG Mojo terletak di Jl Kyai Mojo No 1 Sragen Kulon, Sragen. Pabrik gula ini merupakan satu dari tiga pabrik gula di Soloraya yang masih bertahan hingga kini. Dua lainnya yakni PG Tasikmadu di Karanganyar dan PG Gondang Winangoen di Klaten.

Tapi ada fakta menarik seputar pabrik gula ini. Pabrik ini ternyata pernah diminta untuk ditutup oleh Jusuf Kalla saat menjadi wakil presiden pada 2014. Dalam kunjungannya ke Sragen pada 2014 lalu, Jusuf Kalla menyebut revitalisasi PG Mojo tidak ada guna karena kondisi pabrik sudah terlalu tua.

Advertisement

Baca Juga: Walah, 1 Bangunan Liar Tepi Jalan Solo-Purwodari Sragen Ternyata Milik Seorang ASN

“?Revitalisasi tidak ada guna. Seperti orang sakit, diperbaiki kaki kanan, kaki kiri sakit, tidak bisa jalan. Bikin super baru, efisiensi tinggi, digital," kata Jusuf Kalla di PG Mojo Sragen, Desember 2014, seperti dilansir Bisnis.com.

Komentar Jusuf Kalla itu terlontar setelah mendengar pemaparan terkait hasil produksi gula dari PG Mojo sebagaimana disampaikan PTPN IX. Pada saat itu, kinerja PG Mojo disebut kurang menggembirakan.

Advertisement

Baca Juga: 160 Kasus Covid-19 dalam Sehari di Sragen, Sebagian dari Klaster Kudus

Realisasi giling tebu turun dari 363.277 ton pada 2013 menjadi 284.446 ton pada 2014. ?Kapasitas inklusif pabrik hanya naik tipis menjadi 2.046 tons cane per day (tcd) dan rendemen 6,15%.

Dari sisi keuangan, neraca PG Mojo pada 2014 mencatat rugi Rp8,99 miliar. Anjlok dari laba Rp9,23 miliar pada 2013 dan Rp23,42 miliar pada 2012.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif