SOLOPOS.COM - Kondisi eks PG Colomadu, Karanganyar, yang sedang dalam proses revitalisasi, Selasa (17/10/2017). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Nilai anggaran untuk revitalisasi eks PG Colomadu, Karanganyar, setara APBD satu kabupaten/kota.

Solopos.com, KARANGANYAR — Nilai investasi yang digelontor konsorsium badan usaha milik negara (BUMN) untuk merevitalisasi eks Pabrik Gula (PG) Colomadu, Karanganyar, mencapai hampir Rp2 triliun. Angka itu setara dengan APBD satu kabupaten/kota.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Penjelasan itu disampaikan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat diwawancarai wartawan di sela-sela kegiatan di Colomadu, Senin (17/10/2017). “Nilainya hampir Rp2 triliun. Kalau dibelikan dawet, sak Colomadu banjir dawet,” ujar dia.

Yuli, panggilan akrabnya, menjelaskan revitalisasi eks PG Colomadu dilakukan dalam beberapa tahap. Pembangunan tahap I sedang berjalan dan ditargetkan kelar akhir 2017. Setelah itu PG Colomadu akan dibuka pada Februari 2018.

“Tahap I sedang dikejar biar Februari bisa mulai dibuka untuk pertemuan-pertemuan, rapat, atau konser musik skala nasional dan internasional. Kalau semua tahap selesai, saya yakin Colomadu akan menggeser Solo Baru [kawasan bisnis Sukoharjo],” kata dia.

Yuli mengatakan letak Colomadu yang dekat Bandara Adi Soemarmo menjadi nilai lebih kawasan ini. “Karena semua ada di sini, pasti semua orang mampir,” ujar dia.

Yuli mengatakan salah satu yang dibangun di kawasan eks PG Colomadu yaitu convention center berkapasitas 3.000 orang. Pembangunan dilakukan PT Sinerji Colomadu.

“Tapi memang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua tahap pembangunan [senilai Rp2 trilun] tidak singkat. Tapi kalau marketable bisa langsung diteruskan. Mereka kan menjual, bisnis difasilitasi kementerian,” urai dia.

Yuli berharap revitalisasi eks PG Colomadu berdampak luas terhadap geliat ekonomi dan peningkatan kesejahteraan warga. Salah satunya dengan memprioritaskan tenaga kerja dari warga di sekitar eks PG Colomadu.

“Tenaga kerja kudu wong sekitar eks PG Colomadu. Ora ketang [walaupun cuma] tukang ngepel, parkir, ora [tidak] masalah, tapi semua melu nduweni [ikut memiliki]. Nyambut gawe sesuai kemampuane dhewe-dhewe [bekerja sesuai kemampuan masing-masing]. Ora duwe ijazah kok pengin dadi manajer,” canda dia.

Pernyataan senada disampaikan General Manager (GM) Construction PT Sinerji Colomadu, Edison Suardi, saat diwawancarai wartawan, Selasa. Menurut dia, nilai total investasi yang akan ditanamkan hampir mencapai Rp2 triliun.

Dana sebesar itu akan digunakan dalam enam fase (tahap) pembangunan fisik. Saat ini sedang fase pertama dengan nilai Rp180 miliar. Pembangunan tahap I ditargetkan rampung akhir tahun 2017.

“Saat ini pengerjaan tahap pertama sudah mencapai 56 persen. Kami terus kejar progresnya agar rampung sesuai jadwal. Rencananya pada Februari 2018 akan dioperasikan, dibuka, agar publik bisa melihat langsung,” kata dia.

Edison menerangkan pembangunan enam tahap eks PG Colomadu dilakukan dengan memberi interval dua tahun antartahap. Maksudnya, pembangunan tahap berikutnya dilakukan setelah pengoperasian selama dua tahun.

“Tahap I ini berorientasi memunculkan ikon atau potensi wisatanya dulu. Kami munculkan heritage-nya dulu. Masa-masa kejayaan PG Colomadu kami munculkan kembali. Kalau konsep keseluruhan adalah wisata heritage,” ujar dia.

Salah satu sasaran pembangunan tahap I yaitu revitalisasi menara atau cerobong asap eks PG Colomadu dan bangunan inti sebagai museum. Pembangunan itu dilakukan dengan mempertahankan mesin-mesin.

“Mesin kami pertahankan. Justru kami bersihkan dan cat kembali. Kan semua mesin itu berkarat. Kami bersihkan dengan metode khusus. Cerobong asap juga kami revitalisasi. Selain itu kami sedang buat area parkir luas,” imbuh dia.

Agenda pembangunan yang masuk tahap I termasuk penggantian pagar tembok di pinggir Jl. Adisucipto. Pagar tersebut segera dibongkar dan diganti pagar teralis agar masyarakat bisa leluasa melihat bagian dalam eks pabrik itu.

Sedangkan target pembangunan tahap berikutnya, menurut Edison, bisa berupa hotel dan mal (pusat perbelanjaan) dan pusat bisnis. “Untuk tahap pembangunan nanti bisa lompat-lompat sesuai kebutuhan di lapangan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya