Solopos.com, KARANGANYAR — Gunung Lawu diketahui sebagai gunungapi berfase istirahat yang masih mempunyai kemungkinan erupsi di masa depan. Gunung ini terdiri dari dua sistem gunung api yang terpisahkan oleh Sesar Cemorosewu berarah timur-barat. Sistem gunung api di sebelah selatan Sesar Cemorosewu, disebut sebagai Gunung api Lawu Tua atau Jobolarangan, berumur lebih tua daripada sistem Gunung api Lawu Muda yang berada di sebelah utara sesar tersebut.
Berdasarkan penelitian dengan metode vulkanostratigrafi yang dilakukan oleh Dudi Hermawan dan Lano Adhitya Permana, Gunung Lawu memiliki dapur magma yang cukup besar. Magma adalah batuan yang meleleh dan masih tersimpan di kantong magma di dalam kerak bumi. Sedangkan, lava adalah magma yang telah mencapai permukaan bumi dan mengalir keluar dari gunung berapi. Sementara lahar adalah lava yang mengalir di permukaan bumi dan telah tercampur dengan air, lumur, dan batuan.