SOLOPOS.COM - Puluhan warga mendatangi Taman Pandan Alas meski ada larangan memasuki taman yang dibangun Pemkab Boyolali, Minggu (20/12/2015). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Fasilitas publik Boyolali, Warga nekat menggunakan Taman Pandan Alas untuk bermain, meski belum diresmikan.

Solopos.com, BOYOLALI–Puluhan warga yang berasal dari berbagai wilayah di Boyolali nekat masuk di Taman Pandan Alas meskipun belum resmi dibuka. Bahkan spanduk larangan masuk yang dipasang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) pada kedua pintu masuk taman tidak dihiraukan warga.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah seorang warga Selo, Sumadi, mengatakan kedatangannya di Boyolali hanya ingin mengunjungi Taman Pandan Alas yang informasinya penuh dengan mainan anak-anak. Informasi adanya taman khusus anak-anak di Boyolali itu dari media massa.

“Saya liburan jauh-jauh mengajak anak dan istri hanya ingin bermain di Taman Pandan Alas. Ternyata tamannya cukup bagus untuk ukuran taman di tengah kota,” ujar Sumadi saat ditemui Solopos.com di taman, Minggu (20/12/2015).

Sumadi mengaku sejak awal tiba di lokasi ragu apakah boleh masuk ke dalam taman atau tidak setelah melihat ada spanduk bertuliskan larangan masuk bagi pengunjung karena taman belum siap dibuka. Namun, setelah melihat banyak orang bermain di dalam taman akhirnya ikutan masuk ke dalam taman.

“Kami tidak tahu alasan Pemkab memasang spanduk itu. Kalau melihat secara fisik di dalam taman semuanya sudah lengkap kenapa tidak segera diresmikan,” kata dia.

Senada diungkapkan warga lainnya, Jumadi Soleh. Menurut dia, lokasi taman yang berada di pinggir jalan menarik warga yang lewat merasa penasaran untuk datang ke lokasi taman. Adanya larangan itu, lanjut dia, tidak terlalu dipedulikan karena dilihat dari segi fisik bangunan sudah 100% jadi sehingga kenapa warga dilarang mengunjungi taman.

“Kami berharap Pemkab segera meresmikan taman ini agar warga bisa tenang mengajak anak bermain di taman tanpa melanggar aturan larangan,” kata dia.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Boyolali, Cipto Budoyo, mengatakan tujuan pemasangan spanduk larangan warga masuk ke dalam taman itu karena kondisinya belum siap dibuka. Sejumlah fasilitas seperti tanaman rumput hijau baru ditanam sehingga dikhawatirkan mati diinjak-injak. “Kami meminta masyarakat bersabar menunggu sampai benar-benar taman siap dibuka,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya