Soloraya
Selasa, 23 Februari 2016 - 19:42 WIB

FASILITAS PUBLIK KLATEN : Proyek Masjid Agung Tak Kunjung Rampung, Ini Kendalanya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Masjid Agung Al Aqsha Klaten. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Fasilitas publik Klaten, proyek Masjid Agung Al Aqsha Klaten ditargetkan akhir Februari.

Solopos.com, KLATEN–Proyek pembangunan tahap IV Masjid Agung Al Aqsha hingga kini tak kunjung rampung. Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (DPU dan ESDM) menargetkan proyek itu selesai akhir Februari.

Advertisement

Kepala DPU dan ESDM Klaten, Abdul Mursyid, mengatakan kelanjutan proyek pembangunan masjid agung masih dalam tahap penyempurnaan. Ia mengatakan salah satu kendala belum rampungnya proyek itu yakni pada pemasangan baja menara masjid. “Masjid Agung masih dalam penyempurnaan. Kemarin agak susah pengerjaan baja di menara karena juga harus hati-hati. Ini tinggal pemasangan paving di kawasan masjid,” jelas Mursyid, Selasa (23/2/2016).

Proyek pembangunan Masjid Agung Al Aqsha semestinya rampung pada akhir 2015 lalu. Lantaran proyek tak rampung sesuai target, pemkab memberikan perpanjangan waktu kepada kontraktor guna menyelesaikan pembangunan. “Perpanjangan itu sesuai dengan perpres [peraturan presiden]. Risikonya, pemkab hanya membayarkan nilai proyek sesuai yang sudah dikerjakan. Sehingga, selama perpanjangan itu rekanan tidak dibayar. Nanti setelah selesai dari rekanan menghibahkan ke pemkab. Insya Allah akhir bulan ini [Februari] rampung,” katanya.

Proyek menara yang masuk dalam tahap IV pembangunan Masjid Agung Al Aqsha itu menggunakan dana bersumber dari APBD 2015 sekitar Rp11,3 miliar. Pemenang proyek pembangunan menara itu yakni PT Tirta Dhea Addonnics Pratama.

Advertisement

Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jaka Sawaldi, mengatakan pemkab hanya membayarkan pekerjaan yang sudah dilaksanakan kontraktor sesuai target yang diberikan yakni akhir 2015. Pada pengerjaan proyek yang dilakukan dari awal 2016 hingga pekan terakhir Februari ini tak ada alokasi dana yang digelontorkan pemkab ke kontraktor guna menyelesaikan proyek. “Ya kami hanya bayarkan sesuai prestasi yang sudah dikerjakan saja. Kami tidak paksakan 100 persen selesai, dibayarkan sesuai barang-barang yang sudah ada di sana [ketika target selesai]. Kami tidak mau dibebani biaya pemasangan dan sebagainya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif