SOLOPOS.COM - Petugas outsourcing dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo, Ivan Aendiarto, 20, membersihkan lingkungan di sekitar toilet portabel di Jl. Slamet Riyadi, tepatnya di seberang Stasiun Purwosari, Jumat (19/2/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Fasilitas publik Solo, dua toilet portabel di Jl. Slamet Riyadi kerap rusak terutama di instalasi penyedia air.

Solopos.com, SOLO–Dua toilet portabel yang ditempatkan di tepi Jl. Slamet Riyadi, Solo, tepatnya di seberang Stasiun Purwosari dan sekitar kompleks Taman Sriwedari kerap tidak bisa dimanfaatkan karena rusak.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Petugas outsourcing dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo yang bertugas mengelola toilet portabel di seberang Stasiun Purwosari, Ivan Aendiarto, 20, mengatakan instalasi penyedia air di toilet portabel rutin mengalami kerusakan. Sejak awal 2016, dia menerangkan instalasi penyedia air tersebut pernah mengalami kerusakan hingga dua kali.

“Pompa [penyedot] air hampir setiap bulan rusak. Mesin pompa yang otomatis beroperasi saat keran air di toilet portabel dibuka tersebut sering nge-hank. Mesin penyedot berubah panas hingga rusak karena terlalu sering mati-hidup-mati,” kata Ivan saat dijumpai Solopos.com di toilet portabel di seberang Stasiun Purwosari, Jumat (19/2/2016).

Selama instalasi penyedia air mengalami kerusakan, Ivan menyampaikan, toilet portabel tidak bisa dimanfaatkan masyarakat umum. Menurut dia, para pengguna toilet portabel tidak akan bisa memperolah air selama mesin penyedot rusak. Ivan menegaskan petugas akan langsung menggembok kedua pintu masuk toilet portabel selama instalasi penyedia air belum berfungsi.

“Seketika mesin mati, saya langsung melapor ke mekanik, terkadang hanya melalui SMS [pesan singkat]. Seteleh diberi tahu, mekanik kerap langsung datang mengambil mesin. Mereka membutuhkan waktu sehari atau bahkan lebih dari sepekan untuk bisa memperbaiki mesin. Selama perbaikan mesin, toilet portabel otomatis tutup,” jelas Ivan.

Anggota staf Bidang Pertamanan DKP Solo, Suradi, menilai toilet portabel idealnya dilengkapi dengan fasilitas tandon air. Menurut dia, tandon air bisa menyimpan air sehingga toilet portabel tidak perlu tutup saat mesin penyedot air mengalami kerusakan. Selain itu, Suradi menjelaskan, keberadaan tandon air mengurangi operasional mesin penyedot air yang selalu berfungsi saat keran air dibuka.

“Toilet portabel seharusnya pakai tandon air. Meski mesin mati, air akan tetap tersedia. Penggunaan mesin penyedot air yang sekarang memang butuh pengawasan prima. Apabila ada bagian peralon yang bocor, meski sedikit, mesin tidak mau beroperasi. Mesin bahkan pernah rusak sampai dua pekan,” tanggap Suradi.

Senada, petugas outsourcing dari DKP Solo yang bertugas mengelola toilet portabel di sekitar kompleks Taman Sriwedari, Mustafir, menyebut toilet portabel lumayan sering terpaksa ditutup karena mengalami masalah teknis. Menurut dia, sambungan listrik untuk mengoperasikan mesin penyedot air kerap korslet dan mati. Mustafir menilai toilet portabel perlu dilengkapi tandon air.

“Lumayan banyak warga kecele karena toilet kami tutup,” kata Mustafir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya