SOLOPOS.COM - Ilustrasi jamu (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Festival Jamu 2015 digelar di The Park Mall akhir pekan ini.

Solopos.com, SOLO — Fetival Jamu ke-5 akan diadakan di The Park Mall Solo Baru, Sukoharjo, Jumat-Minggu (11-13/11/2016), untuk melestarikan dan mengenalkan jamu kepada masyarakat dan wisatawan. Jamu juga diharapkan menambah variasi menu kuliner yang ada di Solo dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ketua Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jateng, Prasetyo Aribowo, menyampaikan Jateng merupakan pusat jamu di Indonesia sehingga kegiatan ini diadakan untuk mengangkat dan mengenalkan secara lebih luas.

“Jamu bisa menjadi kuliner kontemporer untuk memperkaya pilihan kuliner yang ada di Solo. Apalagi Solo dikukuhkan sebagai destinasi kuliner nomor satu di Indonesia,” ungkap Prasetyo kepada wartawan di Goela Klapa Resto, Selasa (8/11/2016).

Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Daryono, menyampaikan jamu bisa dikembangkan untuk wisata minat khusus, yakni wellness tourism atau wisata kesehatan. Selain itu, saat ini juga semakin berkembang jamu yang dikhususkan untuk perawatan tubuh atau perawatan kecantikan.

Daryono mengatakan jamu juga bisa menjadi peluang untuk mengembangkan pariwisata, seperti kuliner. Hal ini mengingat 30% pendapatan pariwisata diperoleh dari sektor kuliner sehingga apabila ada penggabungan, selain meningkatkan pendapatan dari sektor kuliner juga mengenalkan jamu.

Daryono mengatakan acara akan dimeriahkan berbagai kegiatan, di antaranya pengobatan tradisional gratis, konsultasi usaha jamu dan kuliner, demonstrasi pembuatan jamu, dan pembagian 5.000 cabuk rambak.

Lebih lanjut, Prasetyo mengatakan akan bekerja sama dengan GP Jamu supaya sosialisasi dan edukasi lebih maksimal. “Festival Jamu ini ditargetkan menghadirkan 500.000 pengunjung,” kata dia.

Direktur Eksekutif Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu), Stefanus Handoyo Saputro, mengatakan masyarakat internasional mengenal jamu sebagai warisan asli Indonesia sehingga bisa menjadi sarana strategis untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman).

Dari sisi bisnis, penjualan jamu juga terus meningkat, seperti tahun lalu target penjualan Rp17 triliun telah tercapai dan tahun ini ditargetkan naik menjadi Rp20 triliun. “Jateng merupakan sentra industri jamu dan 60% omzet penjualan jamu disumbang Jateng,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya