Soloraya
Selasa, 4 Oktober 2022 - 09:57 WIB

Festival Kopi dan Batik Wonogiri Diwacanakan Jadi Agenda Rutin

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Festival kopi dan batik Wonogiri. (Istimewa/IG@humas_Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI–Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan bakal menjadikan acara Festival Kopi dan Batik sebagai agenda rutin.

Rencana itu dinilai dapat diwujudkan apabila kreativitas dan respons dari masyarakat positif.

Advertisement

Agenda Festival Kopi dan Batik digelar di Alun-alun Giri Krida Bakti, Kabupaten Wonogiri, Sabtu-Minggu (1-2/10/2022). Rangkaian pada hari pertama, Sabtu, meliputi pameran potensi kopi dan batik yang dimiliki Kabupaten Wonogiri, pembagian 1.000 gelas kopi secara gratis, dan audiensi antara Bupati Wonogiri dengan petani kopi dan pengrajin batik di Wonogiri.

Sementara pada hari kedua, rangkaiannya meliputi fashion show batik Wonogiren dan konser musik akustik serta keroncong.

Pantauan Solopos.com, acara yang berpusat di Alun-alun Giri Krida Bakti itu ramai dikunjungi warga, baik Sabtu maupun Minggu.

Advertisement

Atas rangkaian itu, Bupati yang akrab disapa Jekek mengatakan bakal menggelar kegiatan serupa minimal dua kali dalam setahun. Sebab selain dapat mengenalkan dan menumbuhkan perekonomian pelaku usaha kopi dan batik, kegiatan tersebut juga mendorong pemerataan pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Wonogiri.

“Melalui festival kopi dan batik, Pemkab Wonogiri menghadirkan berbagai program di tengah masyarakat. Kerangka besarnya adalah untuk menumbuhkan ekonomi di Wonogiri sehingga PDRB kami tidak hanya terfokus di wilayah utara, tapi ada pemerataan PDRB,” kata Jekek kepada wartawan, Sabtu (1/10/2022).

Di sisi lain ia berharap, pengrajin batik dan petani kopi dapat menjalin komunikasi dan bertukar ilmu antarkelompok. Bukannya menjadi kompetitor satu sama lain, melainkan harus saling menguatkan.

Advertisement

“Hal yang kerap terjadi, kelompok datu dan kelompok lain tidak mau bertukar ilmu. Kebiasaan ini salah. Ke depan, para perajin batik dan petani kopi harus membangun sebuah kesatuan dengan semangat Go Nyawiji Sesarengan mBangun Wonogiri, agar semua potensi bisa dimanfaatkan,” tuturnya.

Harapan digelarnya acara Festival Kopi dan Batik secara rutin datang dari salah seorang pengusaha batik yang juga menjadi peserta festival, Yoyok Ernowo. Ia adalah Ketua Pengelola Batik Ciprat Pucung, Kismantoro. Batik itu dibikin dari hasil karya warga difabel.

“Saya berharap supaya acara seperti ini [festival dan fashion show batik] jadi agenda tahunan. Supaya sekaligus jadi ajang mengenalkan batik Wonogiri ke masyarakat,” ujarnya, Sabtu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif