Soloraya
Kamis, 14 September 2017 - 16:15 WIB

FESTIVAL PAYUNG INDONESIA 2017 : Putri Mangkunegaran G.R.A. Ancillasura Belajar Sejarah Payung

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gusti Raden Ajeng Ancillasura Marina Sudjiwo. (Ika Yuniati/JIBI/Solopos)

Festival Payung Indonesia 2017 dilaksanakan di Pura Mangkunegaran Solo.

Solopos.com, SOLO — Putri K.G.P.A.A. Mangkunagara IX Gusti Raden Ajeng Ancillasura Marina Sudjiwo dipercaya sebagai maskot Festival Payung Indonesia (FPI) 2017 yang digelar di area Pura Mangkunegaran Solo, Jumat-Minggu (15-17/9/2017).

Advertisement

Dipilihnya Ancillasura sebagai maskot merupakan hal baru dalam sejarah perjalanan festival payung. Ia dianggap mewakili anak muda zaman sekarang yang melek teknologi sekaligus peduli pada budaya tradisi.

Saat sesi pemotretan, G.R.A. Ancillasura mengenakan kostum etnik rancangan Dian Oerip dari Jakarta. Dia mengenakan kombinasi kain lurik dan ragam lain dari wastra budaya Nusantara.

Saat sesi wawancara di Prangwedan Pura Mangkunegaran, Jumat (8/9/2017), Ancillasura mengatakan ini merupakan hal baru baginya.

Advertisement

Namun ia merasa bahagia dan sangat tersanjung ketika kali pertama ditawari untuk menjadi maskot acara sebesar FPI.

Sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai maskot, Ancilla ingin mulai belajar soal payung dan sejarahnya yang awalnya hanya ia tahu sebatas permukaan.

Menurut Ancilla, di Pura Mangkunegaran payung tak sekadar alat berlindung dari panas dan hujan tetapi juga menjadi salah satu pusaka budaya.

Advertisement

“Ini ilmu baru buat saya. Lebih belajar banyak lagi tentang payung dan sejarahnya,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif