Soloraya
Minggu, 13 September 2015 - 22:00 WIB

FESTIVAL PAYUNG INDONESIA : Balekambang Macet Parah

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta Karnaval Payung melintas di kawasan Jl. RM. Said, Solo, Minggu (13/9/2015). Karnval tersebut digelar sebagai puncak penutupan acara Festival Payung Indonesia 2015 di Taman Balekambang. (JIBI/Solopos/Ivanovich Aldino)

Festival Payung Indonesia digelar di Balekambang.

Solopos.com, SOLO — Tingginya animo masyarakat menyaksikan Festival Payung Indonesia 2015 di Taman Balekambang, Minggu (13/9/2015) siang, membuat lalu lintas kendaraan yang melintasi kawasan tersebut macet parah. Sejumlah pengunjung juga kecewa lantaranya tak bisa menyaksikan suguhan budaya gratisan tersebut.

Advertisement

Pengendara sepeda motor dan mobil terjebak kemacetan di Jl. RM. Said, Manahan, Solo, Minggu (13/9/2015). Kemacetan tersebut akibat jumlah pengunjung Festival Payung Indonesia 2015 meningkat pada akhir pekan serta lahan parkir yang kurang memadahi di kawasan Taman Balekambang. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pantauan Solopos.com, Minggu pukul 11.00 WIB, simpul kemacetan lalu lintas berpusat di perempatan Depok. Kendaraan yang keluar dari Taman Balekambang, Pasar Depok, kawasan Manahan, dan arus lalu lintas dari sebelah timur Jl. R.M. Said, tumplek menjadi satu di kawasan ini.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Minggu pukul 11.00 WIB, simpul kemacetan lalu lintas berpusat di perempatan Depok. Kendaraan yang keluar dari Taman Balekambang, Pasar Depok, kawasan Manahan, dan arus lalu lintas dari sebelah timur Jl. R.M. Said, tumplek menjadi satu di kawasan ini.

Sejumlah personel Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo dan petugas Linmas setempat, terlihat kerepotan mengatur lalu lintas di tempat tersebut. Selain padatnya kendaraan, kemacetan lalu lintas juga disebabkan parkir kendaraan pengunjung festival yang meluber ke Jl. R.M. Said. 

Salah seorang pengujung, Diah Pramesti, 18, mengaku kecewa dengan manajemen petonton Festival Payung Indonesia 2015. “Harusnya arus masuk dan keluar penonton ditata. Kalau dipusatkan menjadi satu di pintu utama seperti ini jadinya sangat semrawut. Yang mau masuk tidak bisa, yang mau keluar juga sulit,” keluhnya kepada Solopos.com, Minggu siang.

Advertisement

“Sudah ada teman yang berhasil masuk ke dalam Taman Balekambang. Kami tertahan di sini dari pukul 09.00 WIB. Di dalam katanya sudah penuh, di luar sini mencari parkir juga susah sekali,” bebernya.

Antusiasme

Dimintai tanggapannya, Ketua Penyelenggara Festival Payung Indonesia 2015, Heru Prasetya, mengatakan pihaknya tidak menduga antusiasme masyarakat menyaksikan acaranya bertambah banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Advertisement

“Tahun ini penonton luar biasa banyak. Estimasi kami sampai 40.000 orang selama tiga hari. Tahun sebelumnya 30.000 orang selama tiga hari. Saya mencermati penonton tidak cuma dari Solo, tapi juga dari Jogja, Semarang, dan wisatawan luar negeri,” terangnya.

Menurut Heru, salah satu yang menyebabkan sulitnya mengendalikan manajemen penonton adalah minimnya ketersediaan lahan parkir di kawasan tersebut. “Masalahnya klasik. Lahan parkir sangat terbatas dan animonya tinggi. Ke depan kami akan mencari solusi bersama Dishubkominfo terkait ketersediaan lahan parkir. Ini jadi pembelajaran buat kami semua,” jelasnya.

Disinggung soal lokasi penyelenggaraan acara lainnya, Heru mengatakan pemilihan Taman Balekambang sudah disesuaikan dengan konsep acara Festival Payung Indonesia.

Advertisement

“Tempatnya tidak asal pilih. Tapi dipilih yang punya filosofi sejalan. Pohon besar yang ada di taman itu mirip payung. Tempatnya juga sejuk dan teduh. Pas. Ke depan kami tetap akan pakai tempat ini lagi,” katanya. 

Secara terpisah, Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Ari Wibowo, menyebutkan tingginya animo masyarakat yang tidak sebanding dengan personel Dishubkominfo di lapangan menjadi penyebab keruwetan lalu lintas di seputaran Balekambang, Minggu siang.

“Animo penontonnya tinggi sekali. Personel kami di bawah kewalahan mengatasi kemacetan di sana. Ke depan, kami akan menerapan sistem buka tutup jalan di sekitar tempat itu dan mencari solusi parkir bersama pengelola acara,” tutupnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif