SOLOPOS.COM - Pengunjung berselfie di acara Festival Payung Indonesia 2015, Taman Balekambang, Solo, Jumat (11/9/2015). Acara Festival Payung Indonesia 2015 ini menarik perhatian pengunjung karena dihiasi dengan banyaknya payung yang digantung di seluruh area Festival. (JIBI/Solopos/Abdul Aziz Prastowo)

Festival Payung Indonesia 2015 digelar di Balekambang Solo 11-13 September 2015.

Solopos.com, SOLO — Ratusan orang memadati Taman Balekambang, Jumat (11/9/2015) sore. Mayoritas adalah anak muda yang datang berombongan. Mereka bergantian berfoto mulai dari pintu masuk Taman Balekambang hingga di sekitar panggung tempat acara berlangsung.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Puluhan payung yang dipasang di hampir seluruh ruang terbuka di Taman Balekambang bak negeri payung, menarik para penyuka selfie. Tempat-tempat itu di antaranya di jalan berpaving yang dilalui para pengunjung. Di atas jalan itu dipasang payung-payung berdiameter sekitar 40 sentimeter. Ada yang berupa payung lukis dari kain, payungkertas, dan kerangka payung yang berwarna-warni.

Di bagian lain di sisi barat di ruang terbuka, juga ada kerangka payung raksasa dengan tinggi lebih dari lima meter yang di atasnya dipasang puluhan payung kecil. Mereka yang ingin berfoto bisa naik hingga di bawah payung-payung kecil karena ada tempat duduk dari bambu yang dibuat melingkar.

Selain itu, ada pameran belasan foto jumbo yang berada tak jauh dari payung raksasa. Foto-foto itu juga bertema tentang payung dan manfaatnya untuk kehidupan manusia.

Tiga lokasi itu menjadi tempat favorit para penyuka selfie. Seperti Tika dan Beti yang dijumpai Espos seusai berfoto di pameran foto jumbo. Saat itu, keduanya yang merupakan mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) bergantian memotret menggunakan kamera ponsel.

“Tahun lalu saya sudah pernah kesini, tetapi yang ini lebih ramai karena banyak dekorasi yang bisa untuk foto. Bahkan, tadi kami harus menunggu bergantian dengan orang lain,” kata Tika.

Selain kedua perempuan muda itu, banyak anak muda lainnya yang berselfie menggunakan kamera ponsel yang dibantu tongsis (tongkat narsis). Seperti Rika dan tiga temannya yang berfoto di dekat payung raksasa.

“Saya dan teman-teman datang ke Taman Balekambang memang ingin berfoto-foto. Di acara festival payung pasti bagus dekorasinya. Hampir di semua tempat dipasang payung berbagai warna. Tahun lalu saya pernah ke acara yang sama [Festival Payung Indonesia] di Taman Balekambang,” ujar Rika.

Berbagai Daerah

Suasana itu merupakan bagian dari acara pembukaan Festival Payung Indonesia (FPI) 2015 di Taman Balekambang. Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari pada Jumat-Minggu (11-13/9).

Pembukaan acara, Jumat (11/9) sore juga dimeriahkan dengan penampilan berbagai kreasi tari payung dari Kembang Lawu Karanganyar, Sanggar Metabudaya Solo, dan tari payung dari Tasikmalaya. Selain itu, ada penampilan Bengawan Symphoni Orchestra dari Solo.

Saat itu, juga ada workshop dari perajin payung Thailand dan dua kota di Indonesia yakni Tasikmalaya serta Banyumas. Pelatihan itu berupa membuat lukisan diatas payungkertas mini yang nantinya diberi tulisan Thailand dan Indonesia.

Penanggung Jawab (PJ) Walikota Solo, Budi Suharto, berharap festival itu bisa menarik para wisatan untuk datang ke Solo. “Saya juga berharap acara ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat tentang kreasi membuat payung.

Bagi para perajin payung juga bisa saling bertukar ilmu sehingga tercipta inovasi baru,” katanya saat memberikan sambutan dalam pembukaan acara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya