Soloraya
Rabu, 21 Agustus 2019 - 06:30 WIB

Film Edukasi Garapan Guru SMP di Wonogiri Juara Lomba Tingkat Nasional

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI — Film berjudul Pikulan lan Tali garapan sutradara, penulis skenario, sekaligus juru kamera Fajar Prihattanto, guru Seni Budaya SMPN 1 Baturetno, Wonogiri, menyabet juara III kategori umum Festival Video Edukasi (FVE) 2019 yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Film berdurasi 17 menit tersebut bersaing dengan 27 film karya sutradara lainnya dari berbagai daerah. Ada film garapan sutradara yang merupakan mahasiswa, bahkan ada film garapan sutradara yang sudah berpengalaman, seperti Bowo Leksono dari Purbalingga.

Advertisement

Karyanya berjudul Keluarga Pak Carik, episode Kandang Sapi dinobatkan sebagai juara I kategori umum. Pengumuman hasil lomba telah dipublikasikan melalui fve.kemdikbud.go.id pada 12 Agustus lalu.

Produser film Pikulan lan Tali, Eko Siswanto, saat ditemui Solopos.com di rumahnya di Gerdu, Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Senin (19/8/2019), mengatakan dirinya dan seluruh kru film tak menyangka meraih juara.

Advertisement

Produser film Pikulan lan Tali, Eko Siswanto, saat ditemui Solopos.com di rumahnya di Gerdu, Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Senin (19/8/2019), mengatakan dirinya dan seluruh kru film tak menyangka meraih juara.

Sebelumnya tim tak memasang target apa pun karena saingannya berat. Menurut dia, tim bisa berpartisipasi dalam lomba saja sudah sangat senang. Capaian ini membuat tim semakin semangat berkarya.

“Kami ikut lomba kategori umum, jadi film kami atas namakan Rumah Produksi Gaplek Pritilan Production [Batuwarno]. Hadiah yang akan kami terima Rp13 juta. Infonya, hadiah akan diserahkan November mendatang di Jakarta. Insyaallah nanti tim akan saya ajak biar dapat pengalaman baru,” kata Eko yang juga Kepala SDN 1 Temboro, Karangtengah, Wonogiri, itu.

Advertisement

Pembuatannya membutuhkan waktu tiga bulan dan menghabiskan dana Rp5 juta. Pemain terdiri atas enam anak SD dari empat SD berbeda. Mereka meliputi Satria Aditama kelas V SDN 6 Wonogiri yang juga anak Eko pemeran Bima; Keane Obama Pradetha, siswa kelas V SDN 1 Batuwarno pemeran Iqbal; dan Paundra Kantata Samudra siswa kelas II SDN 3 Tegiri pemeran Iwan, Batuwarno.

Tiga lainnya, yakni Ikhwan Yuan Khasana pemeran Andi, Rhohandika Erdi Efriaono pemeran Agung, dan Dinar Mutfio Ghani pemeran Anto, semuanya kelas V SDN 1 Temboro. Sementara Pak Darmo diperankan Juned Eko Wahyudi, pemain teater dari Batuwarno.

“Pikulan lan Tali mengambil filosofi Jawa tentang sifat manusia yang kadang kaku, tapi kuat seperti pikulan [kayu untuk memikul beban]. Namun, ada kalanya elastis seperti tali sehingga mampu mengikat, menyatukan, dan memberi manfaat bagi orang lain,” ulas Eko.

Advertisement

Alur Cerita

Film tersebut membawa pesan tentang pentingnya pendidikan karakter, pemanfaatan teknologi untuk kepentingan positif, dan ihwal kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Pesan itu diramu melalui adegan dua kelompok anak yang memiliki minat dan bakat berbeda.

Kelompok pertama suka bermain reog, kelompok kedua suka bermain gim di HP. Ada satu anak di kelompok kedua yang tak menyukai tradisi sehingga enggan bermain reog. Dia pun melarang dua temannya ikut bermain reog.

Advertisement

Suatu ketika kedua kelompok anak itu mengetahui Pemkab Wonogiri menggelar lomba unjuk kreativitas pelajar. Mereka pun ingin mengikutinya. Kelompok pertama ingin menampilkan kesenian reog, sedangkan kelompok kedua ingin membuat vlog tutorial bermain gim.

Namun, kedua kelompok anak itu memiliki kendala. Kelompok pertama tak memiliki pemain gamelan, sedangkan kelompok kedua kekurangan personel. Sampai akhirnya kedua kelompok berkolaborasi membuat video reog dengan menggunakan musik gamelan dari MP3.

Dengan begitu kelompok pertama dapat menyalurkan bakatnya bermain reog dan kelompok kedua dapat menyalurkan minat mereka dalam menggunakan gadget.

Terpisah, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Sriyanto, mengaku bangga dengan capaian yang ditorehkan siswa dan pendidik-pendidik di Wonogiri.

Dia tak menyangka ternyata siswa dan pendidik di Kota Sukses ada yang memiliki talenta luar biasa. Dia berharap prestasi ini dapat memotivasi siswa dan pendidik lainnya berkarya mengharumkan nama Wonogiri.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif