Soloraya
Sabtu, 26 Februari 2022 - 11:00 WIB

Filosofi Ogoh-Ogoh Bagi Umat Hindu di Lereng Merapi Boyolali

Nimatul Faizah  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Umat Hindu menyiapkan ogoh-ogoh untuk rangkaian upacara Tawur Agung di Pura Bhuana Puja Boyolali, Jumat (25/2/2022). (Solopos-Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Umat Hindu di lereng Merapi, tepatnya di Dusun Wonodadi, Karanganyar, Kecamatan Tamansari, Boyolali, membuat ogoh-ogoh untuk upacara tawur agung yang akan diselenggarakan pada Rabu (2/3/2022). Ogoh-ogoh yang dibuat oleh para pemuda Hindu di Dusun Wonodadi akan dibakar pada Rabu malam di sekitar Pura Bhuana Puja, Boyolali.

Ogoh-ogoh menyimpan makna tersendiri bagi umat Hindu di Wonodadi Boyolali. Salah satu pengurus Pura Bhuana Puja, Agus Setiyono, mengungkapkan filosofi ogoh-ogoh tersebut.

Advertisement

“Ogoh-ogoh sebagai personifikasi dari sifat angkara murka atau sifat-sifat yang buruk. Nantinya, untuk menyambut Hari Raya Nyepi, di pengujung tahun Saka, kami harus melepaskan hal-hal buruk yang telah kami lakukan selama satu tahun. Hal tersebut untuk menyongsong tahun baru,” kata Agus saat ditemui wartawan di Pura Bhuana Puja, Boyolali, Jumat (25/2/2022).

Baca juga: Umat Hindu Lereng Merapi Boyolali Bikin Ogoh-Ogoh Jelang Perayaan Nyepi

Agus menjelaskan akan ada perbedaan perayaan tawur agung di tahun 2022 ini dibandingkan tahun-tahun sebelum pandemi. Kegiatan hanya akan dilaksanakan di sekitar Pura Bhuana Puja.

Advertisement

“Untuk tahun lalu kami hanya melaksanakan ritual keagamaan saja. Untuk tahun ini yang jelas agar anak-anak muda tidak patah semangat, kami tetap membuat ogoh-ogoh seperti tahun-tahun terdahulu. Untuk tahun ini, kegiatan kami pusatkan di pura sini, untuk ritual, dan untuk pembakaran ogoh-ogoh di sekitar pura tanpa pawai dan arak-arakan,” ungkapnya.

Agus menceritakan, sebelum pandemi upacaya tawur agung dilaksanakan dengan mengarak ogoh-ogoh dan membakar ogoh-ogoh di lapangan desa sehingga dapat disaksikan oleh masyarakat umum.

Baca juga: Lika-liku Ekspor Kerajinan Logam Desa Tumang Boyolali saat Pandemi

Advertisement

“Peserta yang kami libatkan untuk tahun ini hanya intern umat di desa kami. Jadi kami tidak mengundang pihak pemerintah atau daerah lain,” ungkap dia.

Lebih lanjut, Agus mengatakan pada Rabu nanti ogoh-ogoh yang pembuatannya menelan biaya Rp5 juta tersebut akan dibakar di sekitar Pura Bhuana Puja. “Nanti upacara dimulai sekitar pukul 18.00, dimulai dari dalam pura. Untuk ogoh-ogoh dibakarnya di jalan yang dekat dengan pura,” jelas Agus.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif