SOLOPOS.COM - Rachel Georghea Sentani (JIBI/SOLOPOS/Ika Yuniati)

Solopos.com, SOLO — Malam puncak Grand Final  Putra Putri Solo (PPS) 2013, dimeriahkan oleh penyanyi Solo Sruti Respati. Semetara dalam kesempatan tanya jawab falsafah jawa, 10 pasang finalis gagap.

Malam puncak grand final penobatan Putra-Putri Solo (PPS) 2013, di halaman Pendhapi Gede, Balaikota Solo, Sabtu (7/9) malam, berlangsung meriah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hadir ditengah-tengah acara yakni Abang-None Jakarta 2013, Kakang-Mbakyu Malang 2013, Dimas-Diajeng Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2013.

Mereka menyapa 10 finalis PPS 2013 dan pengunjung dengan salam khas dari daerahnya masing-masing. Dalam kesempatan itu, mantan Putri Solo 2010 yang sekarang menduduki posisi Putri Indonesia Kepulauan, Rachel Georgia Sentani, turut menyapa calon duta wisata Kota Solo.

“Saya ingin curhat sedikit, pembawa acara itu merupakan teman satu angkatan saat pemilihan Putra-Putri Solo tahun lalu,” ujar Rachel disambut tepuk meriah penonton.

Saat dimintai trik sukses menjadi Putri Indonesia Kepulauan, Rachel memberikan nasihat bijaknya. “Kata kuncinya adalah percaya pada kemampuan diri sendiri. Makanya jangan sampai timbul iri melihat kesuksesan orang lain, pokoknya kita harus percaya diri,” paparnya.

Panitia penyelenggara membagi dua sesi  untuk menentukan pasangan yang layak menjadi duta wisata Solo 2013. Sesi pertama, 10 pasangan diminta melakukan dialog dalam bahasa Jawa. Percakapan dipanggung itu sebagian menggambarkan perilaku dan sifat tokoh pewayangan.

Setiap percakapan dan gerak gerik para finalis PPS 2013 tak luput dari penilaian dewan juri, antara lain, Irvan Sutikno, Poppy Darsono, R.Ay Febry Hapsari Dipokusumo, Aldino Wisnu dan Bambang Irawan.

Selang beberapa menit kemudian, grand final dilanjutkan sesi kedua yakni tanya jawab. Pertanyaan itu diambil pasangan finalis PPS 2013 dari kertas yang disediakan panitia. Saat sesi tanya-jawab, ada hal yang menggelikan penonton.

Kebanyakan finalis gagap saat menjelaskan falsafah Jawa, misal Ojo Dumeh, Mikul Dhuwur Mendhem Jero dan Ing Ngarso Sung Tulodho Tutwuri Handayani. Sorak ria penonton menggema saat peserta terlihat gugup memaparkan falsafah Jawa.

“Sayang sekali, masak finalis putra putri Solo istilah Jawa saja enggak bisa jawab lancar,” papar Abdul, dari Colomadu, Karanganyar.
Untuk menambah kemeriahan acara, Sruti Respati menyumbangkan beberapa buah lagu antara lain Putri Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya