Soloraya
Sabtu, 15 Juli 2023 - 02:41 WIB

Fisik Jalan Tol Solo-Jogja di Klaten Mulai Terlihat, Mimpi Segera Jadi Nyata

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lokasi proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja di wilayah Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Senin (10/7/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Solo-Jogja lewat Klaten terhubung jalan tol adalah mimpi yang segera terwujud. Sudah sejak lama orang memimpikan dua kota budaya itu bisa ditempuh dengan lebih cepat dan bebas macet.

Advertisement

Selama kurang lebih dua tahun proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja berjalan dan kini sudah mulai menampakkan wujudnya. Tiang-tiang penyangga berdiri kokoh dan megah di sepanjang trase tol yang dibuat melayang.

Pembangunan itu hingga kini, Juli 2023, terus bergulir. Jalan tol yang berada di dua provinsi yakni Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut melintasi wilayah Kabupaten Klaten.

Jalan tol tersebut bakal membelah Kabupaten Bersinar dari ujung timur laut berbatasan dengan wilayah Kabupaten Boyolali hingga ke ujung barat berbatasan dengan Kabupaten Sleman, DIY. Total ada 50 desa di 11 kecamatan yang dilewati jalan tol tersebut.

Advertisement

Pembangunan jalan tol Solo-Jogja di wilayah Klaten masuk dalam tahap I yang meliputi Kartasura, Kabupaten Sukoharjo sampai Purwomartani, Kabupaten Sleman, DIY, dan terbagi dalam paket 1.1 Kartasura-Klaten (22,3 km) dan paket 1.2 Klaten-Purwomartani (20,08 km).

Klaten menjadi daerah terpanjang di antara kabupaten lainnya yang bakal dilewati ruas tol tersebut. Rencananya, ada dua rest area tol di wilayah Klaten yang masing-masing berada di Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen serta wilayah Desa Demakijo-Jagalan, Kecamatan Karangnongko.

Di Klaten juga bakal ada sejumlah exit toll. Ada tiga exit toll yang mengarah ke ruas jalan utama maupun jalan nasional. Exit toll Karanganom yang mengarah ke jalan raya Jogja-Solo di Desa Kuncen, Kecamatan Ceper.

Sawah dan Rumah Diuruk dan Diratakan

Kemudian ada exit toll Ngawen yang mengarah ke ruas jalan utama di wilayah kota Kabupaten Klaten, serta exit toll Prambanan yang mengarah ke ruas jalan raya Solo-Jogja di wilayah Kecamatan Jogonalan dan Prambanan.

Advertisement
Suasana salah satu sisi lokasi proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja di wilayah Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Senin (10/7/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Kemudian ada tambahan satu exit toll lagi di wilayah Manisrenggo di wilayah perbatasan dengan DIY. Namun, pembangunan exit toll di Manisrenggo itu belum dilakukan bersamaan dengan proyek pembangunan jalan tol saat ini. Exit toll di Manisrenggo ini untuk akses menuju tempat wisata di lereng Gunung Merapi.

Selama hampir dua tahun terakhir, proyek fisik pembangunan jalan tol Solo-Jogja bergulir di wilayah Klaten. Proyek itu dimulai seiring proses pembebasan lahan sejak 2020. Bersamaan dengan pembebasan lahan yang terus berjalan, proyek fisik mulai dilakukan.

Hilir mudik truk-truk pengangkut tanah uruk melintasi jalanan Klaten hingga keluar-masuk lokasi pembangunan tol belakangan menjadi pemandangan biasa di warga Klaten. Lahan yang sudah dibebaskan dan semula berupa sawah, pekarangan, serta permukiman penduduk diratakan, diuruk, hingga dipadatkan.

Tiang-tiang cor bercokol di beberapa lokasi. Berbagai kendaraan proyek terlihat di lokasi pembangunan seperti eskavator, crane, dan aneka alat berat lainnya bak penari menggerakkan lengan dan kakinya di panggung.

Advertisement

Suasana pembangunan jalan tol Solo-Jogja itu seperti yang terlihat dari sisi timur di wilayah Kecamatan Polanharjo hingga sisi tengah di Kecamatan Ngawen, Klaten. Jalan desa hingga jalan kabupaten yang bersimpangan dengan tol dibuat terowongan.

Ruas jalan lama tak diubah dan bakal berada di bawah ruas jalan tol. Saluran-saluran air yang bersinggungan dengan jalan tol dibuat bangunan pengaman dari cor beton.

Terowongan di Bawah Jalan Tol

Terowongan di bawah tol antara lain ada di ruas jalan raya Janti-Tegalgondo di Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo serta jalan Penggung-Jatinom di Desa Beku, Kecamatan Karanganom. Jalan desa di beberapa wilayah Kecamatan Polanharjo, Delanggu, hingga Ngawen yang dilintasi jalan tol juga dibuat terowongan.

Warga melintas di salah satu terowongan jalan penghubung desa yang bersimpangan dengan calon lokasi tol Solo-Jogja di Kecamatan Ngawen, Klaten, Jumat (15/7/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja lewat Klaten terus bergulir guna mengejar target rampung 2024. Manager Humas PT Jogjasolo Marga Makmur (kini bernama PT Jasamarga Jogja Solo), Rachmat Jesiman Putra, menjelaskan progres konstruksi paket 1.1 atau ruas Kartasura-Klaten mencapai 53,67 persen.

Advertisement

“Target untuk tahap 1 paket 1.1 selesai konstruksi di kuartal kedua 2024 dan target beroperasi pada kuartal ketiga 2024,” kata Rachmat saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (14/7/2023).

Sementara itu, progres pembebasan lahan untuk paket 1.1 dari Kartasura hingga Klaten mencapai 95,82 persen. Sedangkan pembebasan lahan untuk paket 1.2 atau Klaten-Purwomartani sudah mencapai 81,81 persen.

Berdasarkan data dan catatan Solopos.com, jumlah total bidang lahan yang dibebaskan untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja di Klaten sebanyak 3.961 bidang. Ribuan bidang lahan itu tersebar di 50 desa di 11 kecamatan.

Belasan kecamatan meliputi Polanharjo, Delanggu, Karanganom, Ceper, Ngawen, Klaten Utara, Kebonarum, Karangnongko, Jogonalan, Manisrenggo, Prambanan. Uang ganti rugi yang sudah dibayarkan untuk pembebasan lahan itu mencapai hampir Rp3,9 triliun.

Menangkap Peluang dari Exit Toll

“Jumlah bidang lahan yang sudah dibayarkan uang ganti kerugian sebanyak 3.691 bidang atau 93,18 persen di 46 desa,” jelas Sekretaris Pelaksana Pengadaan Tanah Jalan Tol Solo-Jogja di Klaten, Sulistiyono, Jumat.

Rombongan PT Jogjasolo Marga Makmur melintasi jalur fungsional Jalan Tol Solo-Yogyakarta di Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (13/4/2023). PT (Antara/Aloysius Jarot Nugroho).

Ditemui beberapa waktu lalu, Sulis menjelaskan ada perubahan desain pada exit toll di Ngawen hingga lahan yang akan dibebaskan di tiga desa/kelurahan berubah. Proses pembebasan lahan untuk exit toll menunggu penetapan lokasi. Perubahan desain itu dipastikan tidak mengubah pada trase utama tol Solo-Jogja.

Advertisement

Sebelumnya, Bupati Klaten Sri Mulyani menyambut baik adanya exit toll Solo-Jogja di Kabupaten Bersinar yang jumlahnya cukup banyak. Menurut Mulyani, semakin banyak exit toll akan semakin baik karena peluang pelaku perjalanan yang lewat tol untuk mampir di Klaten jadi semakin besar.

Mulyani pun sudah menyiapkan rencana menjadikan kawasan sekitar exit toll lebih menarik sehingga pelaku perjalanan ada keinginan untuk mampir dan tidak sekadar lewat di wilayah Klaten.

“Kami sudah siapkan di area-area exit toll itu akan kami bangun bangunan-bangunan yang membawa daya tarik orang masuk ke Klaten,” jelas Mulyani pada Mei 2023 lalu.

Mulyani mengatakan pemanfaatan bangunan-bangunan di sekitar exit tol itu bisa untuk display dan jualan produk UMKM Klaten. “Tergantung asetnya. Kalau asetnya Pemkab, kami tangkap. Kalau asetnya masyarakat, kami baguskan sarana dan prasarana transportasinya dengan sendirinya mereka berkembang,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif