SOLOPOS.COM - Komisioner KPU Wonogiri Divisi Teknis, Wahyu Nurjanah, memaparkan rancangan penataan dapil anggota DPRD Wonogiri diPemilu Legislatif 2024 di salah satu rumah makan di Wonogiri, Rabu (14/12/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Seluruh partai politik di Wonogiri menyetujui kajian penataan daerah pemilihan (dapil) anggota DPRD Wonogiri Pemilihan Umum Legislatif 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri. Dalam kajian itu, jumlah kursi dan dapil anggota DPRD Wonogiri Pemilu Legislatif di Wonogiri tidak berbeda dengan Pemilu Legislatif 2019, yaitu lima dapil dengan 50 kursi.

Pernyataan setuju itu disampaikan parpol di Wonogiri saat KPU Wonogiri menggelar uji publik hasil rancangan penataan daerah pemilihan (dapil) anggota DPRD Wonogiri Pemilihan Umum Legislatif 2024. Kegiatan itu dilaksanakan di salah satu rumah makan di Wonogiri, Rabu (14/12/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Komisioner KPU Wonogiri Divisi Teknis, Wahyu Nurjanah, menjelaskan KPU Wonogiri telah mengkaji penataan dapil untuk Pemilu Legislatif 2024 Wonogiri sesuai dengan tujuh prinsip dapil. Tujuh prinsip itu meliputi, kesetaraan nilai suara, kesetaraan nilai suara, proporsionalitas, integritas wilayah, berada dalam satu wilayah yang sama, kohesivitas, dan kesinambungan.

Dalam kajiannya, KPU Wonogiri memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Daerah atau Sidapil. Aplikasi itu bisa membantu menganalisis enam dari tujuh prinsip dapil melalui analisis matematika pemilu dan analisis geospasial.

Sementara satu prinsip yang tidak dapat dianalisis melalui Sidapil yaitu prinsip kohesivitas. Prinsip ini tidak dapat dianalisis menggunakan Sidapil lantaran data yang dibutuhkan memaksa analisis prinsip harus melalui pendekatan khusus seperti survei.

Baca Juga: Daftar Lengkap Honor Badan Ad Hoc Pemilu 2024 di Wonogiri

Adapun data dalam prinsip ini meliputi lima indikator yaitu sejarah, kondisi sosial, budaya, adat istiadat, dan kelompok minoritas. Survei itu menghimpun prinsip ini, dilakukan di 25 kecamatan dengan jumlah responden 400 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner.

“Hasilnya, kami menilai jumlah lima dapil di Wonogiri ini memang yang paling proporsional. Kami sudah mencoba mengubah enam hingga tujuh dapil. Tapi hal itu menjadi tidak proporsional, tidak ideal,” kata Wahyu kepada wartawan, Rabu. 

Dia menjelaskan, secara umum lima dapil ini telah memenuhi ketujuh prinsip yang menjadi syarat suatu wilayah menjadi dapil. Hanya, pada prinsip kohesivitas, ditemukan anomali data.

Sebagian responden di Kecamatan Wonogiri tidak setuju pada tiga dari lima indikator kohesivitas yang terkait latar belakang masyarakat.

Baca Juga: Siap-Siap! Jumlah Dapil di Wonogiri Berpotensi Bertambah saat Pemilu 2024

“Dengan data itu, kami mencoba menambah Kecamatan Wonogiri dan Selogiri menjadi satu dapil tersendiri [tidak bergabung dengan Eromoko, Wuryantoro, dan Manyaran di dapil satu]. Tapi ternyata kesetaraan nilai suaranya tidak proporsional, jadi jomplang dengan dapil lain,” ujar dia.

Selain itu, pada prinsip integritas wilayah di dapil 4, sebanyak 70% responden dari Kecamatan Jatisrono dan 30% responden dari Kecamatan Batuwarno hanya menyatakan netral mengenai kesamaan kondisi geografis.

Hal itu dipengaruhi akses antara dua kecamatan yangcukup ekstrem dilalui karena harus melalui gunung tunggangan di antara Kecamatan Tirtomoyo dan Jatiroto.

“Meski begitu, data yang telah kami analisis kami lihat secara komprehensif. Oleh karena itu, kami menilai lima dapil ini sudah memenuhi tujuh prinsip dapil. Sehingga tidak ada perubahan dapil dari Pemilu Legislatif sebelumnya,” katanya.

Baca Juga: Membengkak! Usulan Anggaran Pilkada Wonogiri 2024 Capai Rp66 Miliar

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gelora, Sriyadi, mengaku setuju dengan rencana penataan dapil tersebut. Sebab, parpol tidak perlu lagi merancang strategi baru.

Dengan dapil yang sudah ada, masing-masing parpol sudah memiliki basis suara pada masing-masing dapil. 

“Kalau dapil itu berubah, justru malah bikin repot parpol. Parpol harus menyusun strategi lagi. Kami sangat setuju dengan rancangan penataan ini, tidak berubah,” kata Sriyadi.

Sementara itu, Ketua DPC PKS Wonogiri, Ahmad Syarif, mengungkapkan hal serupa. Pihaknya sepakat jumlah dapil di Wonogiri hanya lima. Menurutnya, jumlah dapil ini salah satu dasar menentukan strategi.

Baca Juga: Hadapi Pemilu 2024, 3 Parpol di Wonogiri Ini Optimistis Bisa Tambah Kursi DPRD

“Jangankan perubahan dapil, dalam setiap pemilu saja kami pasti mempunyai strategi yang berbeda. Oleh karena itu, dengan tidak adanya perubahan ini, kami sangat sepakat,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya