SOLOPOS.COM - Ketua FKPSS, Heru Agus Santoso. (Istimewa/Dok. Heru Agus Santoso)
Solopos.com, SRAGEN — Forum Komunikasi Pencak Silat Sragen (FKPSS) mengimbau 16 perguruan silat untuk tidak menggelar konvoi seusai menggelar kegiatan. FKPSS juga meminta komitmen 16 perguruan silat itu untuk menjaga kerukunan dan kondusivitas daerah terutama momentum Sura.
Ketua FKPSS, Heru Agus Santoso, mengungkapkan bentrok antara sekelompok pesilat dengan kelompok lain di Terminal Lama dan Gumantar, Karangmalang pada Minggu (9/7/2023) itu kemungkinan karena berpapasan tanpa disengaja. Bentrok itu seharusnya tidak perlu terjadi kalau masing-masing anggota perguruan silat bisa menjaga komitmen untuk tidak konvoi setelah kegiatan.
“Sebenarnya sudah kami bahas jauh sebelumnya bahwa setiap Sura biasanya banyak perguruan silat yang mengadakan kegiatan. Kami sudah mengimbau perguruan silat setelah kegiatan tidak boleh ada yang melakukan konvoi. Saya tidak tahu kenapa kok ada konvoi Minggu kemarin,” ujarnya kepada Solopos.com, Senin (10/7/2023).
Heru menilai konvoi yang terjadi Minggu sore itu menyalahi komitmen yang dibangun bersama di FKPSS. Dia menyebut jika perguruan silat yang besar saja bisa diatur, maka yang lainnya harusnya bisa diatur.
“Komitmen itu memang tidak tertulis tetapi disepakati saat ada sarasehan bersama. Sebelumnya sudah lancar, tidak ada konvoi, tetapi tahu-tahu ada konvoi lagi. Yang dikhawatirkan itu perguruan yang jumlah anggota besar. Tetapi ternyata mereka justru tertib. Harapan kami, seluruh perguruan memegang komitmen bersama dan menjaga kondusivitas Sragen,” jelasnya.
Dia menerangkan 16 perguruan yang tergabung dalam FKPSS sudah sepakat tidak boleh ada insiden apa pun dan tidak boleh konvoi selama Sura. “Setiap akhir bulan kami menggelar rapat bersama. Nanti sebelum 1 Sura, kami akan kumpulkan lagi untuk bertemu dari 16 perguruan itu,” ujarnya.