SOLOPOS.COM - Ketua FKUB Solo Mashuri. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO– Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Solo menyebut semangat gotong royong warga Solo luntur. Butuh upaya menumbuhkan kembali semangat gotong royong.

Hal itu disampaikan Ketua FKUB Kota Solo, Mashuri, pada sesi tanya jawab pada konsultasi publik rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Solo 2025-2045 di Solo Paragon Hotel dan Residences, Kamis (4/1/2024).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hadir dalam konsultasi publik RPJPD Kota Solo 2025-2045 para pemangku kepentingan, antara lain birokrasi, komunitas, akademisi, pengusaha, dan media. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan arahan pada forum itu.

Mashuri memberikan contoh ada salah satu warga di Kota Solo terkena bencana berupa huniannya rusak tertimpa pohon, namun tidak bisa dikaver bantuan sosial pemerintah karena tidak memiliki sertifikat tanah.

“Tidak ada inisiasi warga di lingkungan itu untuk membantu korban bencana. FKUB Solo membantu mencarikan CSR [tanggung jawab sosial perusahaan]. Insyaallah rumah layak huni jadi Januari ini,” jelas dia.

“Ini sayang sekali di daerah pinggiran banyak pengusaha yang mampu secara finansial. Kenapa warga tidak berkumpul lalu ada semangat gotong royong untuk membantu mungkin secara pikiran maupun material,” lanjut Mashuri.

Menurut dia, FKUB Kota Solo telah menggandeng tim riset serta akan meresmikan kelurahan berbasis UMKM, religi terkait rumah ibadah atau tempat pemakaman umum, dan budaya lokal.

“Budaya lokal akan kami tumbuhkan, kami tidak membikin dari awal namun mapping,. Kami akan me-launching salah satu, dua, atau ketiganya, untuk ikut sejahterakan warga,” papar dia.

Dia mengatakan hasil audit FKUB Kota Solo menunjukkan embrio ekstrimisme dan radikalisme, antara lain agama tidak dijalankan secara mendalam, ekonomi lemah, dan konflik terjadi bukan karena agama atau etnis namun adanya kesenjangan sosial.

“Kami berusaha membantu menjawab permasalahan ini. Kalau ada 54 kelurahan menjadi destinasi wisata insyaallah akan mensejahterakan masyarakat. Kemudian ada komunikasi antar warga dan hubungan emosional, apabila mau mendirikan rumah ibadah atau apapun bisa mengatasi masalahnya sendiri tanpa FKUB turun tangan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya