SOLOPOS.COM - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Solo, M. Mashuri, saat memberikan sambutan dalam acara Halalbihalal FKUB Solo di di Barons’s House Laweyan, Selasa (7/5/2024) siang. (Solopos.com/Candra Septian Bantara)

Solopos.com, SOLO– Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menargetkan Solo masuk peringkat 4 besar Indeks Kota Toleran (IKT) nasional 2024. Mengingat pada tahun lalu, skor IKT Kota Bengawan anjlok dari ranking ke-4 pada 2022 menjadi ke-10 pada 2023.

Pernyataan ini disampaikan Ketua FKUB Kota Solo, M. Mashuri, kepada Solopos.com dalam acara Halalbihalal FKUB Solo di di Barons’s House Laweyan, Selasa (7/5/2024) siang. Saat ini, pengurus FKUB Solo tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk merealisasikan target tesebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurut Mashuri yang juga Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Solo ini, FKUB tengah melakukan pembahasan pembuatan Peraturan Daerah (Perda) tentang Toleransi Masyarakat termasuk dengan Peraturan Wali Kota (Perwali).

Dengan adanya payung hukum yang jelas, kata dia toleransi dan kerukunan bisa lebih terjamin sekaligus punya langkah yang terukur dalam implementasinya.

“Kedua selain membantu mengurus perizinan pembuatan tempat ibadah kami akan melakukan pendampingan intensif bila mana warga Solo akan mendirikan tempat ibadah seperti Gereja, Masjid, Pura dan sebagainya. Supaya nanti tidak terjadi gesekan di lapangan dan kerukunan tetap terjaga,” imbuh dia.

Selain itu, pengurus FKUB Solo pada tahun ini akan melauncing Program Kelurahan Sadar Kerukunan berbasis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), local wisdom, dan wisata religi di 54 kelurahan. Dengan program tersebut harapan kesejahteraan masyarakat bertambah sehingga tidak ada celah lagi untuk berbuat radikal ataupun intoleran.

Untuk memupuk kerukunan dan toleransi pada generasi muda, pihaknya juga akan menggelar semacam jambore atau kemping. “Kegiatan tersebut diikuti anak-anak dari keenam agama yang ada, sehingga para Gen Z bisa belajar hidup rukun dan saling menghormati walaupun punya latar belakang agama yang berbeda ” ujar dia.

Namun begitu, Mashuri mengaku bahwa salah satu kendala dihadapi adalah soal pendanaan yang minim dari Pemkot Solo. Oleh karenanya dia akan gencar mengajak pihak lain seperti perusahaan untuk bekerja sama dalam menjalankan program-program tersebut.

“Saya yakin skor IKT Solo bisa masuk empat besar dengan syarat program kerukunan disokong semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, dan swasta yang ikut mengambil peran ,” ujar dia.

IKT merupakan studi pengukuran kinerja kota, meliputi pemerintah kota, dan elemen masyarakat dalam mengelola keberagaman, toleransi, dan inklusi sosial yang dilakukan oleh Setara Institute. Pada 2023 Setara Institute merilis IKT 94 kota se-Indonesia dan menempatakan Solo sebagai kota paling torelan peringkat ke-10.

Penilaian IKT meliputi kinerja kota dalam mengelola toleransi, keberagaman, dan inklusi sosial. Kemudian juga menggabungkan paradigma hak konstitusional warga, hak asasi manusia, dan tata kelola pemerintahan yang inklusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya