Soloraya
Senin, 25 November 2013 - 19:05 WIB

FLU BURUNG : 2 Bulan, Seratusan Unggas di Klaten Mati Mendadak

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan flu burung. (Dok/JIBI)

Solopos.com, KLATEN — Seratusan unggas di Desa Kragilan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, mati mendadak dalam dua bulan terakhir. Kematian secara tidak wajar itu diduga karena unggas tersebut terjangkit virus H5N1 atau virus penyebab flu burung.

Ketua RT 002, RW 006 Balong Kulon, Kragilan, Gantiwarno, Kadriyanto, 50, mengatakan kematian seratusan unggas di wilayahnya terjadi sekitar dua bulan lalu. “Ada seratusan unggas mati mendadak. Dari gejala-gejalanya, unggas tersebut seperti terkena flu burung,” ungkapnya saat ditemui wartawan di Balong Kulon, Senin (25/11/2013).

Advertisement

Sebelum mati mendadak, sambung dia, unggas mengalami gejala kepala kebiru-biruan, tidak mau makan, diare hingga keluar air liur. “Unggas juga jingkrung [menundukkan kepala] terus dan tidak bergerak. Lalu tiba-tiba mati,” paparnya.

Sekitar sepuluh ekor ayamnya pun juga ikut mati seperti unggas milik tetangganya. Dia menduga seratusan unggas yang mati mendadak itu terkena virus H5N1. Oleh sebab itu, pihaknya langsung memusnahkan ayam-ayam yang telah mati tersebut dengan mengubur di dalam tanah. Kendati demikian, dia mengaku belum melapor kepada pemerintah desa setempat.

Sementara itu, sekitar dua pekan lalu, warga Balong Kulon kembali menemui seekor unggas yang mati mendadak. Unggas milik warga RW 007, Balong Kulon, Kragilan, Gantiwarno, itu mati dengan ciri-ciri yang hampir sama dengan hewan yang menderita avian influenza (AI).

Advertisement

Berdasarkan pengakuan warga setempat, pada Selasa (12/11/2013), petugas kesehatan dari Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten sudah melakukan penyemprotan terhadap unggas di kediaman Yamto. Salah satu petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan tersebut adalah dokter hewan berinisial DA yang saat ini dirawat di RS Dr Moewardi Solo. DA diduga tertular virus AI setelah melakukan kontak langsung dengan unggas milik Yamto yang mati tersebut.

Kepala Desa (Kades) Kragilan, Gantiwarno, Samiyo, membenarkan adanya temuan unggas yang diduga mengidap virus AI di wilayahnya. “Memang benar ada unggas yang mati mendadak milik Pak Yamto, namun sudah dilakukan penyemprotan oleh Dispertan,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Kepala Dispertan Klaten, Wahyu Prasetyo, juga membenarkan ada salah satu dokter hewan di lingkungannya yang diduga tertular virus H5N1. “Namun, sampai saat ini kami belum bisa memastikan apakah dokter hewan tersebut benar tertular virus flu burung atau bukan. Sebab, saat ini kami menunggu hasil diagnosa dari dokter di RSUD Dr Moewardi Solo,” katanya di ruang kerjanya, Senin.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif